Memasuki bulan keempat sejak kasus pertama virus corona ditemukan di Indonesia, tidak bisa dipungkiri kalau publik sudah mulai tak nyaman.
Begitu juga dengan pemerintah yang mulai memperbolehkan pelonggaran aktivitas demi menguatkan kembali perekonomian.
Tonang menyoal pelonggaran PSBB adalah hal sulit dan pahit untuk diambil.
"Ibarat rem dan gas. Kalau direm terus, risikonya berhenti semua. Tidak mencapai apa-apa. Kalau terus gaspol, risikonya bisa tidak terkendali," kata Tonang saat dihubungi Kompas.com, Kamis (18/6/2020).
Menurutnya, hal ini yang hingga saat ini masih belum dapat ditemukan keseimbangan antara gas dan rem tersebut.
2. Tahapan dan kriteria kebijakan pemerintah
Mencari keseimbangan antara rem dan gas bukan perkara mudah, dan itulah yang sedang dialami oleh pemerintah.
Hal ini membuat kebijakan yang diambil para pejabat publik masih terkesan belum jelas dan berubah-ubah.
"Misalnya, kita longgarkan segini, kalau nanti bisa begini, kita tambah longgarnya. Kalau nanti ada begini, kita ketatkan lagi, dan seterusnya," ujar Tonang mencontohkan.
Menurutnya, hal tersebut harus jelas dan disampaikan di awal. Sehingga masyarakat mendapat acuan atau pegangan dalam kehidupan sehari-hari.