GridHype.ID - Seluruh dunia kalang kabut saat pandemi corona mewabah.
Kewaspadaan masyarakat akan penyebaran virus inipun kian meningkat.
Masyaraktpun mengubah kebiasaan dan pola hidup yang selama ini mereka jalankan.
Termasuk pada masyarakat di negara yang satu ini.
Baca Juga: Hadiri Pesta, Tamu Undangan Cium Gelagat Aneh Mempelai Pria, Resepsi Indah Jadi Malapetaka
Ketika pandemi virus corona berkecamuk pada Maret dan April lalu, ada yang berbeda di pusat kota Amsterdam.
Tak ada lagi pekerja seks berpakaian minim yang memamerkan diri dalam jendela-jendela kios-kios di gang kecil Stoofsteeg atau biasa disebut Red Light District.
Begitu juga para wisatawan yang biasa memelototinya pun tak ada lagi.
Kedai kopi di berbagai plaza seperti Rembrandtplein dan Leidseplein yang menawarkan ganja untuk wisatawan isap bersama minuman keras pun harus tutup.
Amsterdam kini bak kota hantu, wisatawan yang saban bulannya berjumlah 1 juta wisatawan ini tak ada lagi yang datang.
Sebelumnya, jumlah wisatawan yang datang itu memang melebih populasi warga setempat di Amsterdam.