Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Negara Terancam Bangkrut, Ternyata Utang Malaysia Lebih Sedikit Timbang Utang Indoensia, Inilah yang Menyebabkan Kebangkrutan Negeri Jiran

None - Jumat, 05 Juni 2020 | 08:40
Mantan Presiden RI pada rezim orde baru, Soeharto (kiri) dan Presiden RI saat ini, Jokowi (kanan).
Tribun Manado

Mantan Presiden RI pada rezim orde baru, Soeharto (kiri) dan Presiden RI saat ini, Jokowi (kanan).

Tahun-tahun sebelumnya Malaysia jarang sekalai punya utang lebih dari 300 miliar ringgit.

Dikabarkan, utang yang mencapai 1 triliun ringgit itu terkait dengan dugaan kasus korupsi 1MDB (1 Malaysia Development Berhad).

1MDB semacam BUMN yang didirikan oleh mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak untuk menghimpun dana pembiayaan proyek infrastruktur Malaysia. (Yoyok Prima Maulana)

Upaya Malaysia melunasi utang

Malaysia tengah berupaya untuk menyelesaikan utang yang melebihi angka 1 triliun ringgit atau US$ 241 miliar.

Hal ini ini semakin diperparah oleh jaminan negara atas di atas nota yang ternyata diterbitkan dari dana yang bermasalah yaitu 1MDB.

Lim mengatakan, konsolidasi anggaran tidak akan mudah karena Malaysia membutuhkan waktu tiga tahun untuk menyelesaikan masalah akibat kasus korupsi di proyek 1MDB dan hilangnya pengembalian pajak yang mencapai miliaran ringgit.

Baca Juga: Ridwan Kamil Pusing Bukan Main, Sejak Pandemi Virus Corona Banyak Warga Jawa Barat Hamil Serempak: Jangan Digaskeun

Negara kemudian memilih menerbitkan obligasi dan penjualan aset, termasuk bermain di pasar saham demi mengumpulkan dana serta memenuhi target defisit fiskal sebesar 2,8% dari produk domestik bruto (PDB) tahun ini.

Perusahaan minyak negara Petroliam Nasional Bhd akan melantai di bursa efek, meskipun Mahatir belum memutuskan apakah akan melakukan penawaran umum perdana (IPO) atau tidak.

Di sisi lain, menurut Lim, pemerintah juga berencana untuk mengurangi kepemilikan ekuitas langsung demi menahan efek crowding out yang disebabkan oleh investasi negara.

Sebelumnya, Mahatir telah meninjau proyek transportasi seharga miliaran dolar, tapi kemudian menangguhkannya karena dinilai terlalu mahal.

Halaman Selanjutnya

(*)

Source : Intisari

Editor : Hype

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x