"Ya sudah akhirnya kita hanya berdua saja di rumah sakit itu, sebelum tindakan ya video call sama anaknya, keluarga juga," lanjutnya.
Dijelaskan oleh Asrya, sang istri mengalami pendarahan hebat dan membuat mereka mengambil keputusan tersebut.
"Kalau tindakan tidak diambil cepat-cepat, mungkin risikonya akan lebih besar lagi, saya langsung telepon dokter, dan minta jadwalnya dokter untuk operasi," tutur Arsya.
Bak punya firasat, Arsya menuturkan kalau saat itu Jane Shalimar sempat meminta kontrol ke dokter kandungan lebih awal dari biasanya.
"Dia minta kontrol Rabu pagi, padahal jadwalnya Rabu sore, akhirnya sudah kita ke dokter, dan ternyata yang terjadi memang kandungannya, janinnya tidak berkembang," ucap Arsya.
"Syok sebetulnya, tapi ya mau gimana lagi, akhirnya pada saat itu kita memutuskan untuk usaha terakhir cek lab dulu, dek darah dan lain sebagainya, ternyata memang ini sudah benar-benar tidak bisa diselamatkan lagi," jelasnya.
Baca Juga: Lama Vakum Mendadak Narji Bagikan Kabar Duka, Sosok yang Berjasa pada Kariernya
Ketika dijadwalkan untuk operasi, Jane Shalimar meminta waktu pada dokter agar bisa berpikir dan berdoa sebelum kehilangan sang janin.
"Dia minta waktu berpikir, berdoa mudah-mudahan ada keajaiban," tukasnya.
Namun, nasib berkata lain dan Jane Shalimar harus menjalani operasi dan kehilangan calon anak pertamanya dengan Arsya Wijaya.