Mutasi virus dan pengembangan vaksin corona
Lantas, apakah bisa jadi pembuatan vaksin akan sia-sia jika virus corona SARS-CoV-2 ini terus bermutasi?
Menanggapi hal ini, Direktur Eijkman Institute for Moleculer Biology (LBM Eijkman) Prof Amin Soebandrio angkat bicara.
Amin menjelaskan bahwa mutasi virus Corona yang terjadi, justru akan berguna bagi para peneliti dalam melakukan pengembangan vaksin.
"Kita butuh virus itu bermutasi," kata Amin dalam diskusi daring bertajuk Riset dalam Menemukan Vaksin dan Obat Anti Covid-19 pada Jumat (15/5/2020).
Mutasi virus itu diperlukan, supaya dapat diketahui dan diklasifikasikan bahwa virus yang menginfeksi itu berasal dari wilayah mana.
Meskipun di sisi lain, kata Amin, hal itu memang akan mengubah struktur ataupun antigen dari virus tersebut.
"Makanya kita pilih yang konservatif (pembuatan vaksinnya)."
Baca Juga: Rela Jual Ginjal Seharga Rp245 Juta Demi Beli Iphone, Kini Anak Remaja Ini Harus Cuci Darah
"Virus (SARS-CoV-2) yang mutasi tapi tidak mengubah asam aminonya," ujar dia.
Oleh sebab itulah, LBM Eijkman bekerjasama dengan berbagai pihak berusaha menciptakan vaksin dengan mendapatkan sekuen dari virus SARS-CoV-2 sebanyak-banyaknya yang ada di Indonesia.