Pada 23 April hampir sebulan setelah Alba dinyatakan meninggal, secara tak sadar terbangun dari koma.
Kemudian, Alba meminta untuk bertemu dengan keluarganya.
Menurut Reuters pada 24 April, melaporkan rumah sakit secara keliru telah salah mengidentifikasi Alba, karena dia dalam kondisi koma.
Sementara Jenazah orang yang sudah dikremasi ternyata bukanlah Alba.
Hasilnya, kebenaran baru terkuak setelah Alba terbangun dari koma dan mengatakan tentang keluarganya.
"Seorang dokter psikolog dan pekerja sosial turun dari ambulans, mengatakan meminta maaf pada kami dan mengatakan Alba masih hidup," katanya.
"Kami sangat terkejut, itu terlalu mendadak, bagaimana orang yang sudah dikremasi dinyatakan masih hidup," kata Aura Mauri, adik Alba.
Alba diketahui memiliki Covid-19, namun diagnosisnya belum sepenuhnya benar, karena dia masih menjalani pengujian.
Setelah mendengar kabar tersebut, keluarga Alba bingung apa yang harus mereka lakukan dengan abu kremasi dengan tubuh orang yang salah.
Baca Juga: Tetap Waspada, Mbak You Peringatkan Soal Potensi Buruk di Indonesia yang Mirip dengan Predikasi BMKG
"Aku tidak bisa tidur setelah mendengar semua, ini adalah kesalahan rumah sakit," kata Aura.