"Dia bilang dia harus menunjukkan bahwa dia memiliki tingkat aset tertentu."
Chris menyadari betapa konyol kedengarannya, tetapi sebagai pria yang baru menikahinya, dia sangat mencintai istrinya.
Jadi ketika Chris meminta orangtuanya untuk membantu visa istrinya, mereka setuju, menyerahkan lebih dari Rp 482 juta tanpa basa-basi.
Beberapa minggu kemudian, ayah Lia membuat pengakuan yang membuat Chris kaget!
"Dia mengajak saya makan siang dan mengatakan Lia sudah meminta pinjaman kepada orangtuanya, dan meminta untuk tidak memberi tahu saya."
Orangtua Chris telah memberi pinjaman Rp 965 juta sebelum Rp 482 juta.
"Saya sangat marah karena Lia tidak berbicara kepada saya. Dia memberi tahu Ayah bahwa dia tidak ingin membuatku khawatir."
Lia berkata kepada ayahnya, “Tolong jangan beri tahu Chris, dia akan stres, dia akan minum terlalu banyak.Kali ini dengan sepengetahuan saya, dia kembali ke orang tua saya.Mereka mentransfer lebih banyak, sekitar Rp193 juta. Mereka juga memberinya Rp2,5 miliar pada akhirnya.Saya dihisap sampai kering, dia mengambil sekitar Rp 3,2 miliar dari kami secara total." Tentunya Chris kini bisa melihat 'kegilaannya'.
"Saya tahu, tetapi setiap kali saya pulang, dia akan menangis, mengatakan bahwa pengacaranya telah kembali dan dia perlu menunjukkan bahwa dia memiliki lebih banyak uang.Saya berbicara dengan anggota parlemen saya dan mereka menawarkan bantuan tetapi dia menolak, mengatakan dia memiliki begitu banyak masalah dengan imigrasi itu semua kebohongan."
Pada 2016, skala sebenarnya dari 'bom' yang membuat bencana ini ketika Chris dihubungi oleh salah satu dari dua pengusaha yang telah meminjamkan Lia Rp 46 miliar untuk 'masalah' visanya.
Orang-orang itu adalah Isaac Kaye dan Warren Roiter, yang rupanya bertemu ketika bekerja di Grosvenor Hotel.