Menurut One News, Modified Enhanced Community Quarantine (MECQ) sendiri adalah pelonggaran lockdown dimana orang yang diizinkan keluar rumah hanya dapat melakukannya untuk layanan penting dan untuk pergi bekerja.
Kurang lebih, aturan ini mirip dengan pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Indonesia hanya saja lebih ketat.
Mal dan toko mulai dibuka kembali namun, transportasi umum masih tetap ditutup di kota metropolis Filipina.
Pemerintah Filipina menjelaskan bahwa MECQ merupakan langkah kedua dari lima langkah untuk membuka kembali negara itu.
Selama MEQC, anak di bawah umur (di bawah 18 tahun) dan manula (di atas 60 tahun) tetap dilarang meninggalkan rumah mereka, kecuali mereka satu-satunya orang di rumah.
Meski keadaan ini disambut baik warga Filipina, nyatanya banyak warga tetap lebih pilih untuk tidak keluar rumah sama sekali.
Hal ini tentu berbeda dengan keadaan di Indonesia dimana warga masih banyak melakukan aktivitas di luar rumah padahal PSBB sedang diberlakukan.
Salah satu warga Filipina yang memilih untuk tetap tinggal di rumah adalah seorang warga berusia 31 tahun yang tinggal di kota Quezon, Julio Silvestre.
Menyambut pengumuman ini, Julio menyebut banyak dari teman-temannya yang sudah berencana untuk berkumpul.
Sadar betul di luar risiko Covid-19 belum hilang sama sekali, Julio justru menolak ajakan teman-temannya dan mengimbau mereka tetap di rumah.