Akibat terjerat kasus tersebut, Ia divonis satu tahun penjara dan kembali menghirup udara bebas pada 14 Februari tahun 2016 lalu.
Ketika bebas dari penjara Mandra bersikukuh bahwa dirinya tidak bersalah.
Pasalnya Ia jadi korban pemalsuan tanda tangan, “Saya hanya korban dari broker, tanda tangan saya dipalsukan.”
Pada sidang Tindak Pidaha Korupsi (TIPIKOR) 31 Agustus 2015 lalu Mandra mengungkap cerita mengharukan dan membuatnya meneteskan air mata.
Pertama-tama Ia membantah semua tuduhan yang dilayangkan kepada dirinya sambil terbata-bata.
Kemudian Ia meminta maaf kepada orang-orang terdekatnya, "Saya minta maaf sama teman-teman artis, crew artis saya jadi punya utang. Uang saya buat produksi yang dari lawan Rp 1,4 miliar, saya juga pinjam dari Bank Standard Chartered, film-film itu belum selesai saya masuk penjara."
Tak sampai di situ, isak tangis Mandra tidak bisa dibendung setelah dirinya menceritakan kehidupannya yang jatuh seketika setelah tersandung kasus tersebut.
Sebagian harta yang dikumpulkan Mandra terpaksa dijualnya untuk melunasi utang piutang.
Air mata Mandra kembali jatuh setelah permintaan maaf ditujukan kepada sang istri.
Mandra tidak bisa menahan air matanya ketika mengingat perjuangan sang istri selama Ia ditahan oleh pihak Kejaksaan Agung selama 6 bulan.