Lalu, bagaimana orang yang bersiwak atau gosok gigi dengan pasta, yang kemudian menyebabkan pasta atau ada air yang masuk melalui mulut?
Baca Juga: Jelang Ramadhan 2020 Masih Takut Puasa Batal Karena Sikat Gigi dan Kumur? Begini Penjelasannya
Mengutip dari Serambinews.com, Imam Nawawi, dalam al-Majmu’, syarah al-Muhadzdzab menjelaskan:
لو استاك بسواك رطب فانفصل من رطوبته أو خشبه المتشعب شئ وابتلعه افطر بلا خلاف صرح به الفورانى وغيره
Artinya: Jika ada orang yang memakai siwak basah. Kemudian airnya pisah dari siwak yang ia gunakan, atau cabang-cabang (bulu-bulu) kayunya itu lepas kemudian tertelan, maka puasanya batal tanpa ada perbedaan pendapat ulama. Demikian dijelaskan oleh al-Faurani dan lainnya. (Abi Zakriya Muhyiddin bin Syaraf an-Nawawi, al-Majmu’, Maktabah al-Irsyad, Jeddah, juz 6, halaman 343).
Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan apabila air yang bukan barang inti atau bahkan bulu kayu, yang merupakan salah satu bagian inti dari siwak itu sendiri membatalkan puasa, apalagi pasta gigi yang sama-sama tidak diperintahkan syara’.
Oleh karena itu, orang yang berpuasa dengan gosok gigi menggunakan pasta, jika tidak ada air atau pasta yang masuk tenggorokan sama sekali, puasanya tidak batal.
Namun apabila ada sedikit saja dari air atau pasta yang tertelan walaupun tanpa sengaja, puasanya batal.
Baca Juga: Bukannya Putih Bersih, 6 Kesalahan Saat Menyikat Bisa Sebabkan Gigi Berlubang
Jika kamu tetap ingin menggosok gigi, demi kehati-hatian, hendaknya menggosok gigi terlebih dahulu sebelum waktu imsak tiba.
Apabila sudah siang, cukup gosok gigi dengan kayu siwak (arok) atau dengan sikat gigi tanpa menggunakan pasta.