Bukannya marah, ia seolah kaget dengan faktabahwa ayahnya merupakan sarjana palsu.
Tak ketinggalan, cuitan itu juga dikomentari oleh sang adik yang juga putra bungsu Joko Widodo.
Kaesang Pangarep pun langsung menanyakan hal itu kepada sang ayah melalui Twitternya.
"Wah palsu ya pak @jokowi?," tulis Kaesang Pangarep.
Dilansir dari Wikipedia, pendidikan Jokowi diawali dengan masuk SD Negeri 112 Tirtoyoso yang dikenal sebagai sekolah untuk kalangan menengah ke bawah.
Dengan kesulitan hidup yang dialami, ia terpaksa berdagang, mengojek payung, dan jadi kuli panggul untuk mencari sendiri keperluan sekolah dan uang jajan sehari-hari.
Saat anak-anak lain ke sekolah dengan sepeda, ia memilih untuk tetap berjalan kaki.
Mewarisi keahlian bertukang kayu dari ayahnya, ia mulai bekerja sebagai penggergaji di umur 12 tahun.
Jokowi kecil telah mengalami penggusuran rumah sebanyak tiga kali.
Penggusuran yang dialaminya sebanyak tiga kali pada masa kecil mempengaruhi cara berpikirnya dan kepemimpinannya kelak setelah menjadi Wali Kota Surakarta saat harus menertibkan permukiman warga.
Setelah lulus SD, ia kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Surakarta.