BioNTech menyampaikan, langkah yang akan dilakukan selanjutnya adalah mulai meningkatkan dosis BNT162 dalam uji coba yang melibatkan sekitar 200 peserta pada rentang usia 18-55 tahun.
Perusahaan ini berharap segera mendapatkan persetujuan regulatori untuk memulai uji coba di Amerika Serikat.
Baca Juga: Di Negara Ini Obat Maag Laris Manis karena Dipercaya Bisa Obati Virus Corona, Ini Penjelasan Ahli
Sementara, vaksin yang aman dan efektif untuk Covid-19 dikabarkan tersedia lebih dari setahun lagi.
Para peneliti pun berupaya melakukan kajian untuk menggunakan kembali obat-obatan dan terapi non-obat yang ada, serta menguji obat-obatan eksperimental yang menjanjikan yang sudah dalam uji klinis.
Obat-obatan baru, diagnostik baru, tes antibodi, teknologi pelacakan pasien dan kontak, pengawasan penyakit dan alat peringatan dini lainnya, mengartikan gelombang berikutnya yang diperkirakan tidak seburuk gelombang pertama.
Sebanyak 100 calon kandidat vaksin Covid-19 saat ini tengah dikembangkan oleh tim biotek dan penelitian di seluruh dunia.
Setidaknya, 5 di antaranya sedang dalam uji pendahuluan pada orang-orang atau dikenal sebagai uji klinis fase 1.
Sebelumnya, para ilmuwan di Inggris juga sudah memulai uji klinis potensi vaksin Covid-19 pada 23 April 2020 lalu.
Tim di Universitas Oxford Inggris lantas memberikan uji coba vaksin pada sukarelawan pertamanya, yang disebut "ChAdOx1 nCoV-19".