Follow Us

Viral Video Pasangan Asal Rusia Ngamen Bawa Bayi di Pasar Cuma untuk Beli Makan!

Nabila N C, None - Jumat, 01 Mei 2020 | 10:30
WNA Rusia bersama Anak dan Istrinya terpaksa harus dipulangkan ke Kantor Konsulat Rusia di Bali, karena kedapatan. mengamendan mencari nafkah di Lombok.
Fitri R

WNA Rusia bersama Anak dan Istrinya terpaksa harus dipulangkan ke Kantor Konsulat Rusia di Bali, karena kedapatan. mengamendan mencari nafkah di Lombok.

GridHype.ID - Baru-baru ini publik dihebohkan dengan video viral satu keluarga asal Rusia yang terpaksa ngamen di Pasar Tradisional Kebon Roek, Mataram, Nusa Tenggara Barat.

Video tersebut diunggah akun Facebook @Bakeqpekan Bakeq, tampak suami istri membawa serta seorang bayi dalam gendongan, ngamen menggunakan alat musik accordion.

Dilansir dari Kompas.com, suami istri yang viral itu bernama Mikhail (29) dan Ekaterina (28), serta bayi mereka bernama Serafima (2).

Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPA Mataram, Syahrifullah mengatakan, satu keluarga asal Rusia ini telah diamankan di kantor Imigrasi, setelah video mereka viral.

Baca Juga: Pulau ini Dipercaya Simpan Harta Karun Mencapai Rp14 Triliun, Namun Nyawa yang Jadi TaruhannyaJika Nekat Mengambilnya

Dari hasil pemeriksaan, pasangan suami istri ini ngamen untuk memenuhi kebutuhan hidup di tengah pandemi Covid-19.

"Mereka mengemis, ngamen dan dapat uang dari warga yang kasihan. Uangnya mereka pakai membeli kebutuhan makan. Kami dapat laporan dan langsung melacak keberadaan mereka," ujar Syahrifullah saat ditemui Kompas.com di kantornya Imigrasi, Kamis (30/4/2020).

Petugas Imigrasi telah memeriksa kelengkapan dokumen keluarga Rusia itu dan tak ada masalah terkait waktu izin tinggal mereka.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Keuangan Bulan Mei 2020, Leo: Bersiaplah Untuk Bekerja Keras Bulan ini

Kesalahan mereka adalah ngamen atau bermain musik untuk mencari uang.

"Karena saat ini tengah terjadi musibah Covid-19, maka kami memberi kelonggaran. Jika tak ada Covid-19, saya pasti akan tindak tegas. Mereka hanya boleh berwisata di Lombok, bukan melakukan kerja atau aktivitas seperti mengamen atau mengemis," ujar Syahrifullah.

Source : Kompas

Editor : Nailul Iffah

Baca Lainnya

Latest