Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Angin Segar! Orang Kepercayaan Presiden Umumkan Pemerintah Berikan Layanan Psikologi di Tengah Wabah Corona, Begini Caranya

Helna Estalansa, None - Kamis, 30 April 2020 | 11:50
 Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko.
Kompas.com/Sandro Gatra

Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko.

GridHype.ID - Hampir dua bulan, pandemi virus corona masih mewabah di Tanah Air kita.

Wabah virus corona ternyata bukan hanya menginfeksi orang, melainkan juga membawa dampak besar di berbagai bidang.

Dampak besar yang dibawa dari wabah virus corona pun tak main-main bagi pemerintah dan masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Sesumbar Pimpin Gerakan Anti Lockdown di Carolina Utara, Wanita Ini Justru Positif Terjangkit Covid-19 dan Dipaksa Masuk Karantina

Seperti diketahui, belakangan jumlah pasien positif corona pun dilaporkan meningkat tajam.

Hingga berita ini dutulis, tercatat ada 9.511 pasien positif corona.

Selebihnya, tercatat ada 1.254 pasien yang sembuh dan 773 pasien yang dikabarkan meninggal dunia.

Nyatanya pandemi corona tak hanya memengaruhi kesehatan fisik tapi juga mental.

Baca Juga: Telan Pil Pahit di Tengah Virus Corona, Pemerintah Kanada Rugi Usai Borong 1 Juta Buah Masker, Kenapa?

Persoalan psikologis juga menjamur di tengah wabah Covid-19 ini.

Menanggapi hal tersebut, pemerintah Indonesia tak tinggal diam.

Kali ini pemerintah kembali membagikan kabar gembira.

Dilansir dari Kompas.com, Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko mengatakan pemerintah meluncurkan layanan psikologi.

Baca Juga: Benarkah Wabah Virus Corona di Indonesia Sudah Memasuki Puncaknya? Begini Prediksi Para Ahli

Layanan psikologi tersebut bernama Sehat Jiwa (Sejiwa).

Tak asal meluncurkan layanan psikologi, Moeldoko mengatakan bahwa pemerintah mengacu pada data sebelum memutuskan untuk membuat layanan tersebut.

Ada data dari Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan, dalam rentang waktu 16-30 Maret tercatat ada 59 kasus kekerasan terhadap perempuan.

Dipaparkan bahwa dari 59 kasus tersebut 17 di antaranya adalah kekerasan dalam rumah tangga.

Baca Juga: Ahli Ini Sebut Indonesia Termasuk Negara yang Untung Karena Tak Perlu Lakukan Lockdown, Begini Penjelasannya

"KDRT yang ternyata fenomena ini tidak hanya terjadi di Indonesia.

"Sekjen PBB menyatakan bahwa meningkatnya tekanan sosial akibat pandemi Covid-19 telah menyebabkan meningkatnya kasus KDRT pada perempuan dan anak-anak," kata Moeldoko dalam peluncuran layanan psikologi Sejiwa.

Ada data dari Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan, dalam rentang waktu 16-30 Maret tercatat ada 59 kasus kekerasan terhadap perempuan.

Baca Juga: Ibadah di Rumah karena Virus Corona, Masjid di Negara Ini Berubah Fungsi dari Bank Makanan sampai Tempat Penyimpanan Mayat

Pemerintah berharap layanan psikologi ini bisa membantu masyarakat untuk menyelesaikan masalah psikologi di tengah wabah Covid-19.

Lalu, bagaimana ya caranya bisa mengakses layanan Sehat Jiwa (Sejiwa) ini?

Tenang, kamu cukup mengakses hotline 119 ekstensi 8 untuk bisa mencurahkan isi pikiran dan hati.

Dikatakan oleh Moeldoko bahwa layanan psikologi ini jadi salah satu wujud kehadiran negara untuk masyarakatnya.

Baca Juga: Sedikit Bernapas Lega, Juru Bicara Pemerintah Bagikan Perkembangan Terkait Virus Corona

"Layanan ini diberikan sebagai bentuk nyata bahwa negara hadir untuk menjaga warganya.

"Salah satunya untuk menjaga kesehatan jiwa melalui layanan konseling dan edukasi terhadap masyarakat terdampak Covid-19," ujar Moeldoko.

Kepala Kantor Staf Presiden tersebut juga berharap masyarakat bisa bergotong royong melawan Covid-19 di Tanah Air.

Artikel ini telah tayang di Nakita.ID dengan judul Kabar Gembira untuk Kita Semua, Salah Satu Orang Kepercayaan Presiden RI Ini Umumkan Pemerintah Luncurkan Layanan Psikologi di Tengah Wabah Corona, Begini Caranya

(*)

Source : Nakita.ID

Editor : Hype





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x