Enam perwira militer Libanon terluka ketika pasukan menghadapi demonstran dengan gas air mata dan peluru karet.
Aksi militer Lebanon melukai lebih dari 40 orang.
Seorang pengunjuk rasa yakni Fawaz Al-Samman, 26 tahun, dilarikan ke rumah sakit setelah terkena peluru karet selama bentrokan.
Akan tetapi, Al-Samman meninggal dunia karena luka-lukanya.
Ratusan orang berkumpul di pemakaman korban, mengabaikan larangan pertemuan besar untuk mengekang penyebaran virus Corona.
Ayah Al-Samman menggambarkan putranya sebagai salah satu dari orang-orang yang lapar.
Komando militer Lebanon kemudian menyatakan "penyesalan mendalam atas jatuhnya martir selama protes pada hari Senin" dan mengatakan bahwa pihaknya telah meluncurkan penyelidikan atas insiden tersebut.
Tentara menuduh ada penyusup yang menghasut kekerasan, dan mengatakan bahwa sembilan orang telah ditangkap karena membakar bank dan kendaraan militer.
Bahkan ada yang melemparkan granat tangan ke pasukan keamanan.
Protes anti-pemerintah di Lebanon muncul sejak pekan lalu ketika pemerintah mulai mengurangi penguncian yang bertujuan untuk membatasi penyebaran virus Corona.