Dalam melancarkan aksinya, para prajurit memilih rumah yang kosong atau hanya memiliki satu penghuni.
Sumber Daily NK melaporkan, ada juga kasus di mana pencuri memasuki sebuah rumah yang di dalamnya terdapat enam penghuni, sehingga perkelahian pun tak terelakkan.
Warga setempat bahkan mengklaim bahwa tentara telah menggunakan "gas".
Gas itu biasanya digunakan untuk tujuan pelatihan, namun malah dijadikan senjata untuk melumpuhkan penghuni apartemen.
"Para tentara akan menyemprotkan gas khusus di rumah. Orang-orang tidak tersingkir, tetapi tidak dapat bergerak dan harus menyaksikan para prajurit mencuri barang-barang mereka,” kata satu sumber di kota itu.
Tentara mencuri karena mereka tidak menerima makanan yang cukup dari atasan mereka, sumber Daily NK melaporkan.
"Pihak berwenang menganggap pembangunan Rumah Sakit Umum Pyongyang sebagai prioritas utama mereka saat ini," kata sumber lain kepada Daily NK.
"Tapi sepertinya makanan yang dikirim ke konstruksi untuk para pekerja tidak benar-benar membuatnya untuk mereka."
Sumber harian NK berspekulasi bahwa sebagian besar makanan diambil oleh pejabat militer tingkat tinggi.
Para pejabat ini akan sering memerintahkan bawahan mereka untuk "memperoleh" makanan dan persediaan lainnya.