Dokter yang bekerja di Rumah Sakit Pusat Wuhan ini sempat menyampaikan hal tersebut ke rekannya.
Namun ia justru dilaporkan telah membuat komentar palsu dan telah mengganggu ketenteraman sosial.
Dilansir dari Banjarmasin Post, polisi pun meminta Li Wenliang menandatangani surat.
Polisi juga mengancam akan menangkap Li Wenliang apabila sang dokter tetap melanjutkan memberikan keterangan yang dianggap meresahkan itu.
Setelah itu, Li Wenliang kembali bekerja dan menangani seorang pasien perempuan yang menderita glaukoma.
Nahasnya, Li Wenliang tidak menyadari jika pasien yang dirawatnya mengidap virus Corona.
Penularan pun terjadi antarmanusia.
Namun, lagi-lagi pemerintah setempat tidak menyadari jika virus Corona dapat menular melalui udara.
Keesokan harinya, seperti dilansir Kompas.com, Li Wenliang mulai mengalami gejala batuk-batuk.
Orang tuanya juga mengeluhkan sakit dan dirawat di rumah sakit pada 20 Januari 2020, ketika Beijing mengumumkan darurat virus Corona.