Sementara Herman sendiri sedang merawat istrinya yang dirawat di rumah sakit.
Lalu, ketika ibunya menerima kabar bahwa suaminya yang berusia 80 tahun sakit awal pekan lalu, Herman segera mulai mencari transportasi bagi ibunya agar bisa kembali ke Singapura.
Namun karena karantina telah diberlakukan, transportasi umum menjadi sangat langka.
Akhirnya si nenek harus melakukannya dengan berjalan kaki.
Herman Sudil
Tetapi tetap saja dia bersikeras berjalan melintasi Causeway, bahkan dengan kondisi kakinya yang sakit di bagian lutut.
Perjalanan itu tetap dilakukan dan diisi dengan istirahat setia beberapa menit.
Baca Juga: Inilah 'Sampah' Termahal di Dunia yang Dihasilkan Setiap Tahun, Harganya Mencapai Rp 14 Miliar
Dia membutuhkan sekitar empat setengah jam untuk sampai ke rumahnya di Boon Lay dari Kompleks Bea Cukai, Imigrasi, dan Karantina (CIQ) Johor Baru.
Dia ditemani oleh seorang anggota keluarga yang membantunya membawa tas-tas dan membuat Herman bisa mengawasi ibunya.