Baca Juga: Inilah 'Sampah' Termahal di Dunia yang Dihasilkan Setiap Tahun, Harganya Mencapai Rp 14 Miliar
Mereka termasuk Ota Benga, seorang lelaki Kongo yang dipamerkan di Kebun Binatang Bronx New York pada tahun 1906, yang secara mengejutkan digambarkan sebagai 'mata rantai yang hilang' dari evolusi.
Lebih dari 40.000 orang datang menemuinya setiap hari dan sering menjadi sasaran cemoohan dari orang banyak.
Pameran yang mengerikan itu memicu protes dan kemarahan dan Ota akhirnya dibebaskan.
Tetapi enam tahun kemudian dia secara tragis bunuh diri karena tidak dapat berasimilasi dengan kehidupan Amerika.
Eropa juga menampilkan orang-orang pribumi dengan kebun binatang manusia yang serupa di Prancis, Norwegia, Belgia, Jerman, Spanyol, dan Italia.
Norwegia memiliki kebun binatang manusia selama lima bulan pada tahun 1914, yang mencakup 80 orang dari Senegal yang tinggal di 'Desa Kongo.'
Lebih dari separuh penduduk Norwegia berkunjung ke pameran di Oslo ketika orang-orang Afrika mengenakan pakaian tradisional dan melakukan kegiatan memasak, makan, dan membuat kerajinan tangan sehari-hari.