"Mengenai bagaimana wabah berakhit, kemungkinan sebagian besar orang di tengah pandemi tersebut entah bagaimana mampu bertahan hidup dan mereka yang selamat memiliki kekebalan," ungkap Mockaitis.
2. Wabah Maut Hitam atau Black Death
Wabah akibat bakteri Yersinia pestis tidak pernah benar-benar berakhir dan kembali 800 tahun kemudian.
Wabah Maut Hitam atau Black Death yang menyerang Eropa pada 1347, menewaskan 200 juta orang hanya dalam empat tahun.
Baca Juga: Sejak Diberlakukannya Lockdown Akibat Corona Angka Perceraian di China Melonjak Drastis!
Meski belum diketahui dengan pasti bagaimana wabah ini bisa berhenti, tapi menurut para ahli, itu berkaitan dengan jarak.
Hal ini dilihat dari bagaimana para pejabat berpikiran maju di kota pelabuhan Ragusa yang dikuasai Venesia, memutuskan untuk mengisolasi para pelaut yang baru datang sampai mereka terbukti tidak sakit.
Awalnya, para pelaut ditahan di kapal mereka selama 30 hari, yang kemudian dikenal dalam hukum Venesia sebagai trentino.
Seiring berjalannya waktu, orang-orang Venesia menambah waktu 'isolasi paksa' menjadi 40 hari atau quarantino--kata asli dari karantina yang kini dilakukan warga dunia saat menghadapi wabah.
"Cara tersebut tentu saja memberikan pengaruh dalam penanggulangan wabah," ujar Mockaitis.