Meskipun begitu, China belum 100 persen pulih dari virus corona.
Terlebih di luaran sana, hampir seluruh negara di belahan bumi masih berjibaku demi memberantas pandemi ini.
"Itu hanya masalah di luar negeri sekarang sejauh yang mereka khawatirkan," katanya.
Di Donggun, tidak ada perubahan dalam hal transaksi jual beli pasar, kecuali para penjaga yang memintaorang-orang untuk tidak mengambil gambar.
"Pasar telah kembali beroperasi dengan cara yang persis sama seperti yang mereka lakukan sebelum virus corona," kata para saksi mata.
Saat virus corona mulai merebak lebih hebat di China pada Januari lalu, otoritas sempat melarang perdagangan dan pengonsumsian hewan liar.
Baca Juga: Sebut Ada Kaitan antara Wabah Corona dengan Unsur Non Medis, Om Hao : Ini Dibawa Sosok Jin Negatif
Meski industri tersebut, dikatakan sebagai industri dengan omset miliaran dolar AS yang mempekerjakan jutaan masyarakat.
“Sejak melebarnya virus corona (Covid-19), fenomena konsumsi hewan liar dan ancaman besar yang tersembunyi di baliknya telah menarik perhatian masyarakat luas,” kata Standing Committee of the National People’s Congress (NPC) kepada CCTV Senin (24/2) lalu, dikutip dari SCMP via Kompas.com.
Pengonsumsian hewan liar bahkan dikaitkan oleh WHO sebagai penyebab terjadinya epidemik SARS 17 tahun lalu yang menewaskan lebih dari 800 orang di seluruh dunia.
Menurut WHO, sebanyak 70 persen patogen penyebab terjadinya penyakit global yang telah ditemukan dalam 50 tahun belakangan berasal dari hewan.