Semua tempat wisata, tempat hiburan, termasuk restoran dan kafe pun ikut tutup.
Tak terkecuali The Café de Flore dan the Brasserie Lip.
Padahal, kedua kafe itu selama ini selalu melayani pelanggannya, tak terkecuali selama masa perang.
“Setidaknya saat Perang Dunia II kami tahu siapa yang kami lawan. Sekarang kami tidak tahu,” kata kepala pelayan di Brasserire Lipp.
Pemerintah Perancis menetapkan hanya toko yang melayani kebutuhan pokok warga saja yang boleh buka, misalnya toko bahan makanan dan stasiun pengisian bahan bakar.
Bisnis toko roti juga menjadi salah satu beberapa bisnis layanan penting yang diizinkan untuk tetap buka di Perancis, di tengah kebijakan lockdown.
Syaratnya, mereka melakukan langkah ketat menjaga jarak antar pelanggan.
“Sungguh menyedihkan melihat kafe-kafe harus tutup, kami berharap ini tidak terlalu lama. Saya tidak mengeluh, karena ini untuk kebaikan kita semua,” kata Sophie Chardonnet, salah seorang warga kepada Reuters.
Tempat-tempat wisata yang biasanya tak pernah sepi oleh turis pun sudah sepi.
Sehari sebelum keputusan lockdown, beberapa kelompok kecil turis terlihat masih berkeliaran di tempat-tempat wisata.