Follow Us

Dipercaya Mampu Lenyapkan Virus Corona, Ahli Jelaskan Anggapan Keliru Soal Berjemur di Pagi Hari: Sinar Matahari Tidak Dapat Mematikan Virus

None - Selasa, 24 Maret 2020 | 09:55
(ilustrasi) Berjemur
Freepik

(ilustrasi) Berjemur

Baca Juga: Gara-gara Virus Corona UN SD, SMP hingga SMA Ditiadakan! Kelulusan Siswa akan Ditentukan Lewat Nilai Raport

“Berjemur badan atau menjemur atau kena matahari itu tidak sama dengan bayangan menggoreng virusnya,” kata Tan dalam Facebook Live-nya, Sabtu (21/3/2020).

Kekeliruan tersebut, kata dia, bisa jadi berasal dari kebiasaan orang tua jaman dahulu yang menjemur perabot rumah tangga seperti kasur dan bantal di bawah sinar matahari dengan maksud mematikan kuman jahat yang menempel di perabot tersebut.

Diakui Tan, memang ada mematikan kuman yang mati saat terpapar sinar ultraviolet dan direbus dengan suhu tinggi.

Akan tetapi, tidak benar bahwa dengan berjemur di bawah sinar matahari, maka virus corona yang ada di dalam tubuh orang bisa mati.

"Tidak benar orang dengan berjemur di bawah sinar matahari dapat mematikan virusnya. Ultraviolet digunakan cara mematikan kuman itu masih dalam penelitian,” ujar dia.

Contoh lainnya, kata Tan, di luar negeri perihal yang masih kontroversial di medis internasional adalah ultraviolet yang digunakan untuk melakukan desinfeksi pada kendaraan.

"Berjemur badan (di bawah sinar matahari) itu tidak mematikan kuman yang ada di dalam tubuh atau yang menempel di tangan kita,” tuturnya.

Baca Juga: Positif Corona Meski Sehat dan Rajin Olahraga, Andrea Dian Peringatkan Orang-orang : Siapapun Bisa Kena

Kendati berjemur badan tidak dapat membunuh virus corona atau SARS-CoV-2, tetapi berjemur badan di bawah sinar matahari yang tepat dapat menghasilkan vitamin D3 yang dibutuhkan oleh tubuh.

Vitamin D3 ini hanya bisa didapatkan dan dihasilkan di dalam tubuh tanpa overdosis dari cahaya matahari pagi.

“Makanya vitamin D3 ini disebut the sunshine vitamin, vitaminnya matahari,” kata dia.

Source : Nakita

Editor : Hype

Baca Lainnya

Latest