Follow Us

Kepergok Mandi Keringat Saat Konferensi Pers, Wakil Menteri Kesehatan Iran Malah Terinfeksi Virus Mematikan Corona

None - Kamis, 27 Februari 2020 | 07:40
 Foto yang dirilis oleh kantor berita Iran Press pada 24 Februari menunjukkan juru bicara pemerintah Ali Rabiei (kanan) dan Wakil Menteri Kesehatan Iraj Harirchi mengadakan konferensi pers. Sehari kemudian, Harirchi mengumumkan dia terkena virus corona setelah di jumpa pers, dia berkeringat dan terlihat tidak nyaman.
(AFP/IRAN PRESS)

Foto yang dirilis oleh kantor berita Iran Press pada 24 Februari menunjukkan juru bicara pemerintah Ali Rabiei (kanan) dan Wakil Menteri Kesehatan Iraj Harirchi mengadakan konferensi pers. Sehari kemudian, Harirchi mengumumkan dia terkena virus corona setelah di jumpa pers, dia berkeringat dan terlihat tidak nyaman.

GridHype.ID - Di tengah merebaknya virus corona, seorang menteri Iran diketahui terinfeksi oleh virus itu.

Hal itu pertama kali dikatahui saat ia berkeringat di konferensi pers.

Menteri tersebut adalah Iraj Harirchi.

Pria berkacamata itu adalah wakil menteri kesehatan sekaligus kepala satuan tugas yang dibentuk untuk memerangi penyebaran virus asal Tiongkok itu.

Dalam unggahan video, Iraj Harirchi membenarkan bahwa dia terinfeksi virus corona, dan saat ini tengah menjalani isolasi di kediamannya.

Baca Juga: WHO Sebut Hanya Ada Satu Jenis Obat yang Bisa Sembuhkan Virus Corona

Dilansir Sky News, Selasa (26/2/2020), dia berjanji bahwa Pemerintah Iran akan berjuang agar Covid-19, nama penyakit akibat virus, bisa dikendalikan.

Selain Harirchi, seorang anggota parlemen asal Teheran, Mahmoud Sadeghi, dilaporkan juga terkena virus dengan nama resmi SARS-Cov-2.

Rival Arab Saudi dan Israel di Timur Tengah ini telah melaporkan 16 korban meninggal dan 95 orang terinfeksi virus yang pertama kali tercatat di Kota Wuhan itu.

Jumlah tersebut membuat Iran menjadi negara dengan jumlah kematian tertinggi di luar Tiongkok, sejak wabah itu muncul pada Desember 2019.

Otoritas setempat meminta warganya tetap berada di rumah, dengan universitas serta sekolah ditutup, dan perhelatan konser ataupun laga sepak bola dibatalkan.

Teheran dengan tegas membantah klaim bahwa ada 50 korban meninggal di kota suci Qom, yang dilontarkan oleh Ahmad Amirabadi Farahani.

Source : Kompas.com

Editor : Ruhil Yumna

Baca Lainnya

Latest