Sementara itu, bila jari menjadi pucat, maka artinya jantung tidak aman.
Namun, benarkah cara sederhana ini bisa menentukan kesehatan jantung?
Untuk mendapatkan jawabannya, Kompas.com menghubungi dr Ivan Noersyid, SpJP, dokter spesialis jantung dari RS Awal Bros Bekasi Timur, Kamis (19/12/2019) dan Prof Ari Fahrial Syam, Akademisi dan Praktisi Klinis pada Jumat (12/20/2019).
Baca Juga: Waspada! Orang-Orang dengan Golongan Darah Berikut ini Berisiko Tinggi Terkena Serangan Jantung
Baik Ivan maupun Ari sependapat bahwa ilustrasi tersebut tidak benar.
Ari mengatakan, (ilustrasi ini) hoaks. Tidak ada pemeriksaan ini di kedokteran.
Ivan pun mengatakan bahwa cara yang diilustrasikan tidak terbukti secara ilmiah, baik pada pustaka lama maupun pustaka baru.
Malah, Ivan berkata bahwa memeriksa jantung dengan cara itu bisa jadi berbahaya bagi pengguna karena secara medis tidak ada atau belum terbukti ilmiah.
Daripada menggunakan cara itu, Ivan lebih menyarankan untuk sadar akan faktor risiko akan penyakit jantung.
Sebagai contoh, untuk penyakit jantung koroner, faktor risiko meliputi usia di atas 40 tahun, memiliki penyakit diabetes melitus atau hipertensi, obesitas, meminum alkohol dan merokok.
Sementara itu, gejala dari penyakit jantung antara lain nyeri pada dada atau rasa berdebar-debar.