GridHype.ID - Ibu hamil harus memenuhi kebutuhan gizi yang besar untuk dirinya dan janin.
Hal ini harus dilakukan karena janin memerlukan banyak zat untuk pertumbuhan dan perkembangan.
Namun, meskipun membutuhkan gizi yang cukup besar, bukan berarti konsumsinya boleh sembarangan.
Baca Juga: Kisah Jinichi Kawakami, Ninja Terakhir di Jepang yang Ungkap Keesktrimannya Saat Berlatih
Salah satunya konsumsi gula untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil dan janin.
Well, seperti kita tahu konsumsi gula berlebih memang tak pernah baik untuk kesehatan. Indera perasa ibu hamil bisa jadi akan terasa berubah selama sembilan bulan mengandung dan pada kondisi ini keinginan mengonsumsi makann tertentu, seperti es krim atau cokelat, mungkin tak tertahankan.
Baca Juga: Cara Menghadapi Anak yang Suka Berbohong dan Trik Ajari Pentingnya Kejujuran
Namun, ketahuilah bahwa memenuhi keinginan tersebut bisa berbahaya untuk ibu dan bayi.Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa makan terlalu banyak gula dapat meningkatkan risiko diabetes gestasional dan risiko asma pada bayi. Sangat penting untuk berhati-hati tentang makanan yang kamu konsumsi selama kehamilan karena penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi.Tiga alasan berikut mengungkapkan mengapa gula berbahaya bagi ibu hamil:
1. Memicu obesitas Mengonsumsi makanan tinggi gula dapat menyebabkan obesitas pada ibu dan bayi.
Penelitian yang dilakukan pada 1.000 ibu dan anak-anaknya menyimpulkan, bahwa wanita hamil yang minum lebih banyak minuman manis cenderung memiliki anak yang obesitas pada sekitar usia 7 tahun.Bahkan ibu mungkin mendapatkan berat badan ekstra ketika kehamilan yang mungkin akan bertahan untuk waktu yang lama bahkan setelah persalinan.
Baca Juga: Nekat, Gadis Asal Indonesia Ini Rela Jual Keperawanan dan Disebut-sebut Laku Rp 19M2. Berkaitan dengan alergi Sesuai penelitian yang dilakukan pada 2017 di Queen Mary University, terlalu banyak asupan gula dapat meningkatkan risiko asma dan alergi pada anak. Untuk studi tersebut, para peneliti memeriksa 9.000 ibu dan melakukan tes alergi pada anak-anak mereka ketika berusia tujuh tahun. Hasil menemukan, bahwa anak-anak yang ibunya mengonsumsi gula berlebihan selama kehamilan memiliki alergi dan asma.