Follow Us

7 Kesalahan Umum yang Sering Dilakukan Orangtua Saat Mendidik Anak

None, Helna Estalansa - Selasa, 11 Februari 2020 | 08:20
Kesalahan mendidik anak
freepik

Kesalahan mendidik anak

GridHype.ID - Orangtua memiliki tanggung jawab yang besar terhadap anaknya.

Orangtua memiliki peran yang sangat penting dalam membesarkan dan mendidik anaknya.

Tugas sebagai orangtua memanglah berat.

Baca Juga: Jarang Terekspos, Begini Cantiknya Potret Ibu Kandung Najwa Shihab, Tak Kalah Cantik dari Sang Jurnalis

Setiap orangtua memang memiliki cara tersendiri dalam mendidik seorang anak.

Namun, seringkali orangtua tidak menyadari bahwa cara mereka mendidik anak ternyata dapat merusak masa depan sang buah hati.

Untuk menghindari hal itu, dilansir dari Brightside, simak kesalahan-kesahalan umum yang sering dilakukan orangtua kepada anaknya.

Baca Juga: Selalu Tampil Paripurna dengan Berbagai Model Sepatu, Krisdayanti Kepergok Kenakan Sepatu Kekecilan, Jari Kakinya Jadi Sorotan Netizen

1. Menghukum anak di depan orang lain

Tak jarang seorang ibu atau ayah memarahi bahkan menghukum anak di hadapan orang lain.

Mungkin kita sebagai orangtua tidak memikirkan orang lain, tetapi sebenarnya anak kita sangat peduli terhadap pendapat orang di sekitarnya.

Mempermalukan sang anak di depan publik dapat membuat anak itu menjadi pribadi yang tidak percaya diri dan sulit bagi mereka mengubah sifat tidak percaya diri itu.

Baca Juga: Penelitian Ungkap Jika AC Mobil Mengandung Bakteri yang Berbahaya Bagi Kesehatan, Berisiko Jadi Penyebab Meningitis

2. Pengaruh dari masa lalu

Hal-hal yang terjadi di masa kecil seringkali terbawa sampai saat kita memiliki anak.

Meski begitu, itu tidak berarti kita harus mengulang kesalahan orangtua kita.

Sebagai contoh, kita sekarang tahu bahwa hukuman fisik hanya memiliki konsekuensi negatif.

Tetapi banyak di antara kita yang masih menggunakan hukuman semacam ini dan mencoba membenarkan tindakan kita.

Dengan mengatakan bahwa orangtua kita pernah melakukannya kepada kita.

Jika seperti itu terus, mau sampai kapan? Sebaliknya, kita harus memutus siklus negatif ini.

Baca Juga: Penelitian Ungkap Jika AC Mobil Mengandung Bakteri yang Berbahaya Bagi Kesehatan, Berisiko Jadi Penyebab Meningitis

3. Terlalu menahan diri

Jika kita tidak sering memeluk anak-anak kita dan tidak memberi tahu mereka bahwa kita mencintai mereka, anak-anak kita mungkin menjadi terisolasi secara emosional dari keluarga.

Ketika kita tidak mendengarkan perasaan dan pendapat mereka atau ketika kita acuh tak acuh, sangat mungkin bahwa anak-anak kita akan bertindak dengan cara yang sama dengan orang lain.

Anak kita mungkin akan sulit untuk akrab dengan seseorang, memercayai orang lain, berteman, atau memulai sebuah keluarga.

Baca Juga: Ditolak Habis-habisan oleh Masyarakat, Para Pelaku Kejahatan Seksual Ini Memilih Berkumpul di Sebuah Desa Terpencil, Begini Kehidupan Mereka

4. Memanjakan anak dan overprotection

Seringkali kita sebagai orangtua berpikir bahwa putra dan putri kita sangatlah unik dan istimewa, sehingga kita berusaha melakukan yang terbaik yang kita bisa.

Tetapi ingatlah, mereka hanyalah anak-anak. Jika mereka selalu dimanjakan, mereka mungkin tumbuh menjadi orang yang egois yang sulit untuk diajak berkomunikasi.

Pada saat yang sama, menjadi terlalu protektif dapat membuat anak-anak mudah takut, sehingga mereka akan takut mengambil tanggung jawab atau pergi keluar dari zona nyaman mereka, seperti bertemu dengan seseorang yang baru atau memulai bisnis.

Baca Juga: 100 Nyawa Melayang oleh Tebasan Pedangnya, Algojo ISIS Ini Blak-blakan Ungkap Upah untuk Setiap Kepala yang Berhasil Ia Penggal

5. Penghancuran kepercayaan

Aturan mengenai perilaku memang diperlukan, namun anak-anak harus tetap bisa percaya kepada anggota keluarga lainnya.

Kepercayaan anak-anak (terutama remaja) sangat mudah hilang, apalagi jika orangtua kehilangan kendali emosi dan membuat mereka takut.

Itu akan membuat anak kehilangan hubungan emosional dengan anggota keluarga lainnya dan anak akan merasa tidak aman.

Anak-anak akan dapat berkembang lebih baik dan menjadi orang dewasa yang sehat ketika memiliki keluarga yang aman.

Baca Juga: Awas WhatsApp di Sadap! Begini 7 Cara Agar WhatsApp Tetap Aman, Salah Satunya Kurangi Penggunaan WiFi Publik

6. Perilaku agresif

Anak-anak belajar bagaimana menghadapi masalah dengan meniru cara orangtua menangani masalah.

Terkadang, bahkan anak-anaklah yang menyebabkan masalah muncul.

Bersikap kasar kepada anak atau mengekspresikan emosi negatif kepada anak di usia dini dapat menyebabkan masalah dalam manajemen kemarahan pada anak.

Baca Juga: Singgung Soal Banjir di Instagram, Nycta Gina Tuai Komentar Netizen

7. Tidak peduli dengan masalah anak

Jika kita bertengkar dengan sang anak, kita tidak boleh cuek.

Sebaliknya kita harus memperbaiki situasi untuk mengembalikan kepercayaan sang anak.

Untuk melakukan ini, kita harus tenang dan berbicara sederajat, menunjukkan rasa hormat kepada anak kita.

Mula-mula kita harus menunjukan ketertarikan kita terhadap perasaan sang anak dan kita harus melihat masalah dari sudut pandang anak kita.

Baca Juga: Terbongkar Fakta Baru! Pengasuh Anak Karen Pooroe Beri Kesaksian Temukan Hal Janggal Saat Memandikan Zefania Carina, Komnas Anak: Semua Dendam pada Ibunya

Kemudian, bicarakan perasaan kita, jelaskan alasan mengapa kita marah, dan minta maaf.

(*)

Artikel ini telah tayang di Nova.id dengan judul 7 Kesalahan Orangtua dalam Mendidik Anak, Jangan Pernah Lakukan Lagi!

Source : nova.grid.id

Editor : Nailul Iffah

Baca Lainnya

Latest