Selain itu, anak-anak juga berpotensi 43% terkena lymphoma. Yang mana keduanya merupakan jenis kanker darah.
“Yang perlu diingat oleh orangtua ialah, setiap obat serangga diciptakan untuk membunuh organisme. Manusia pun termasuk organisme. Sehingga, orangtua sebaiknya tidak menggunakan obat serangga di tempat bermain atau ruang tidur anak,” ungkap penulis studi Chengsheng Lu dari Harvard T.H Chan School of Public Health di Boston.
Tak hanya itu, dalam sebuah analisis terbaru, peneliti telah mengamati anak-anak yang sering terpapar beragam jenis pestisida, seperti obat serangga, obat penyemprot nyamuk masal, hingga pestisida pada makanan.
Hasilnya, ditemukan 1.200 anak yang terkena kanker akibat hal-hal tersebut.
“Anak-anak lebih mudah terkena dampak obat serangga ketimbang orang dewasa, karena kekebalan tubuh mereka masih lemah. Tubuh mereka mungkin masih kurang mampu untuk melakukan detoksifikasi dan mengeluarkan racun layaknya orang dewasa,” ungkap salah satu peneliti.
Perlu diketahui, selain dapat menyebabkan kanker pada anak, obat serangga juga dapat membuat si kecil mengalami masalah kesehatan lainnya, seperti gangguan pada sistem pernapasan, pencernaan, maupun syaraf akibat dari racun yang ada pada obat serangga.
Untuk itu, orangtua disarankan untuk mengurangi penggunaan obat serangga di rumah. (*)
Artikel ini pernah tayang di Nakita.id dengan judul "Gunakan Obat Nyamuk di Rumah Sama Saja Dengan Menyebarkan Penyakit Kanker Darah Kepada Semua Anggota Keluarga!