"Misal apakah orang yang menyerahkan diri mirip dengan sketsa-sketsa wajah yang pernah beberapa kali dikeluarkan Polri," ujar Alghiffari.
"Polri harus menjelaskan keterkaitan antara sketsa wajah yang pernah dirilis dengan tersangka yang baru saja ditetapkan."
Ragu soal dugaan motif penyerang
Bahkan keraguan juga ditunjukkan oleh Novel saat tahu bahwa penyerang dirinya itu ditangkap.
Novel menyamapiakn jika ia heran dengan dugaan motif kedua pelaku saat melakukan aksi penyerangan itu.
"Saya seharusnya mengapresiasi kerja Polri, tapi keterlaluan bila disebut bahwa penyerangan hanya sebagai dendam pribadi sendiri dan tidak terkait dengan hal lain, apakah itu tidak lucu dan aneh?" kata Novel saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat (27/12/2019).
Kendatipun begitu penyidik senior KPK itu tak ingin berkomentar banyak terkait hal ini.
"Saya tidak akan terlalu banyak berkomentar lagi, nanti penasihat hukum saja yang menyampaikan pernyataan," ucap Novel.
Baca Juga: Lima Buah Paling Mahal di Dunia, Melon Yu Zhang Wang Seharga Rp15 Miliar
Atas dugaan kejanggalan itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai perlu memberikan perhatian khusus atas perkembangan teror yang menimpa Novel.