Laporan Wartawan GridHype.ID, Ruhil I. Yumna
GridHype.ID- Mengaku kesal karena sering dipukuli oleh suami, PIL (24) tega melampiaskan kekesalannya itu pada anaknya AM (10).
Dilansir dari Kompas.com PIL adalah warga Desa Suka Jaya Lempasing, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, Lampung.
Ia mengaku jika AM memang kerap menjadi sasaran pelampiasan emosi tiap dia cek-cok dengan suami.
Baca Juga: Awalnya Idap Kista, Ternyata Vidi Aldiano Divonis Kanker Ginjal
“Saya sering dipukuli bapaknya (kandung) dia (AM) kalau berantam. Kalau ribut, saya sering dihajar. Kadang jadinya ke anak itu (AM),” kata PIL, di Mapolres Pesawaran, Jumat (13/12/2019) seperti dikutip dari Kompas.com.
Kronologi kejadian
Kapolres Pesawaran AKBP Popon Ardianto Sunggoro menyampaikan kronologi kasus tangan anak dibakar di atas kompor menyala oleh ibu tiri dalam konferensi pers, Selasa (10/12/2019).
Popon dalam pernyataannya menjelaskan jika sebelum pembakaran tangan bocah laki-laki itu, ibu tirinya sempat menganiayanya terlebih dahulu.
"Peristiwa itu terjadi Jumat, 20 November 2019 sekira pukul 20.00 WIB," ungkap Popon Ardianto Sunggoro.
Dia menceritakan awalnya pelakunya memukul kepala korban sebanyak dua kali.
Pelaku memukul anak tirinya itu dengan gagang sapu tang terbuat dari kayu.
Usai memukuli korban, pelaku lalu menyeretnya ke dapur.
Tiba di dapur, pelaku dengan tega memanggang tangan korban di atas kompor.
"Tangan kanan korban lalu dipanggang di atas kompor yang menyala.
Setelah itu, bergantian kedua tangan pelaku memegang tangan kiri korban, lalu dipanggangnya juga di atas kompor yang menyala," beber Popon Ardianto Sunggoro seperti yang dikutip dari Tribunnews.com.
Usai melakukan tindakan keji itu pelaku meninggalkan sang anak yang menangis kesakitan.
Akibat tindakan itu kedua tangan bocah malang itu mengalami luka parah.
Tak berhenti sampai disitu pelaku malah menyuruh korban merendam tangannya ke dalam air laut.
Menurut pengakuan pelaku, kedua telapak tangan korban ditaruh di atas api selama dua menit secara bergantian.
Baca Juga: Disebut Kepintarannya tak Sebanding dengan Barbie Kumalasari, Begini Tanggapan Nikita Mirzani
“Saat kejadian, ayah kandung korban tidak ada di rumah, karena sedang melaut, pekerjaannya nelayan,” kata Popon dikutip dari Kompas.com.
Dalam kasus tersebut, petugas mengamankan barang bukti berupa satu buah kompor gas berwarna hitam, serta sebuah sapu warna pink.
Sering dipukul suami, lampiaskan ke anak
PIL dalam pengakuannya menyatakan jika saat bertengkar dengan suaminya, ia kerap dipukuli ayah kandung AM.
“Saya sering dipukuli bapaknya (kandung) dia (AM) kalau berantam. Kalau ribut, saya sering dihajar. Kadang jadinya ke anak itu (AM),” katanya.
Ia juga menyampaikan jika pertengkaran dirinya dan suami bisa dipicu karena hal-hal sepele.
Mulai dari AM yang tak bisa dinasehati hingga permasalahan ekonomi.
Baca Juga: Tampil Menggemaskan Pakai Baju Adat Dayak, Jan Ethes Curi Perhatian Saat Goyang di Atas Panggung
“Kadang soal anak, soal duit. Sering pas ribut saya dipukul,” ujarnya.
Kekerasan oleh orang dekat
Mengenai kasus kekerasan terhadap anak ini, praktisi relasi anak – orangtua asal Lampung, Fitria Laurent mengatakan, hal itu adalah fenomena yang patut diwaspadai.
Pasalnya, hal ini memang sulit diterima jika kekerasan yang menimpa anak justru dilakukan oleh orang terdekat si anak.
“Apakah benar perilaku anak yang menjadi pemicu atau penyebab tindakan kekerasan orangtua atau orang dewasa lainnya?” katanya saat dihubungi, Jumat.
Fitria menekankan seringkali dalam narasi kepolisian ataupun pemberitaan disebutkan bahwa hal yang menyebabkan terjadinya kekerasan itu adalah karena perilaku si anak.
“Ada apa dengan orangtua saat ini, kenapa cenderung tidak tahan dengan rengekan anak? Tidak terima dengan perilaku anak yang tidak sesuai standar ukuran orang dewasa? Ataukah, anak hanya menjadi tempat pelampiasan yang aman?” kata praktisi Pendididkan Menghidupkan Nilai bersertifikat internasional ini.
(*)