"Itu tidak hanya meningkatkan kesulitan pencarian, tapi juga kemungkinan adanya kecelakaan," imbuhnya.
Selama tiga hari, polisi dan ratusan relawan menyusuri kolam ikan, menyeberangi sungai dan menyisir hutan lebat berbukit yang mengelilingi desa.
Bayi perempuan itu hilang tepat pada musim hujan sehingga beberapa area licin.
Petugas kepolisian juga memeriksa kamera pengawas dan menghentikan kendaraan yang mencurigakan di sekitar area tersebut.
Namun, berbagai upaya tidak dapat berhasil menemukan Xiaojiao hingga semua berubah pada Jumat (31/8/2018) pagi.
Baca Juga: Hasil Studi Menunjukkan Panjang Jari Pria Bisa Prediksi Resiko Terkena Kanker Prostat
Pada hari keempat sejak hilang, Xiaojiao ditemukan oleh seorang penduduk desa yang mendengar suara aneh dari semak-semak pada lereng curam di atas kanal.
Warga langsung menghubungi polisi yang segera meluncur ke lokasi.
Mereka mendapati anak itu tergeletak dengan luka dan bekas gigitan serangga.
Xiaojiao dilarikan ke klinik kesehatan terdekat, kemudian dipindahkan ke rumah sakit untuk menerima perawatan guna menangani dehidrasi dan memar yang dideritanya. (*)
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judulBaru Berusia 22 Bulan, Balita Ini Hilang di Hutan Selama 4 Hari, Kondisinya Menyedihkan saat Ditemukan