Menurut The Guardian, suku Yanomami/Yanam atau Senema banyak ditemukan di Venezuela, Brazil dan negara Afrika Selatan lainnya.
Suku ini masih menggunakan ritus Endocannibalism atau memakan daging orang mati dari komunitas suku atau masyarakat yang sama.
Yanomami percaya bahwa jiwa mereka perlu dilindungi setelah tubuhnya mati.
Mereya meyakini bahwa jiwanya bisa beristirahat jika melakukan transisi seperti membakar tubuhnya, atau tubuhnya dimakan oleh kerabat yang masih hidup.
Suku Yanomami biasanya bernyanyi ketika ada seorang kerabat yang mati, dengan harapan mereka akan memanggil rohnya dan menghilangkan kesedihan kerabat.
Kemudian, pada fase kedua mereka mulai membakar jenazahnya lalu mengumpulkan tulang-tulang yang tersisa dari pembakaran mayat.
Kemudian mereka mengubahnya menjadi bubuk yang dicampur dengan abu dari tubuh yang terbakar.
Mereka mencampurkannya dengan pisang dan membuat sup pisang lalu memberikannya kepada semua orang.
Menurut keyanikanan Yanomami, mereka percaya menyelesaikan ritual ini adalah satu-satunya cara membuat jiwa yang mati mencapai kedamaian.
Tetapi dalam kasus di mana musuh membunuh kerabat atau anggota desa.