Follow Us

Menikah dengan Supir Truk yang Hanya Tamatan SMA, Wanita Ini Jadi Bahan Gunjingan Tetangga

Nailul Iffah - Minggu, 03 November 2019 | 19:00
Wanita Lulusan S2 ini Mendapat Nyinyiran Karena Mau Menikahi Supir Truk, Begini Balasan Menohoknya!
Kolase: mStar dan Twitter/AzuraOrkid

Wanita Lulusan S2 ini Mendapat Nyinyiran Karena Mau Menikahi Supir Truk, Begini Balasan Menohoknya!

GridHype.ID - Pernikahan merupakan sebuah momen sakral bagi pasangan kekasih.

Banyak hal yang dilakukan sebelum melangsungkan pesta pernikahan atau hari bahagia tersebut.

Semua orang mengimpikan bisa menikah dengan orang yang disayang.

Rupanya hal tersebut sedang dirasakan oleh pasangan suami istri asal Malaysia.

Pasangan suami istri yang baru saja menikah ini sedang jadi pembicaraan publik.

Pasangan tersebut bernama Zuraiha Zaini dan Hafis Hozahli.

Baca Juga: Usai Bersiteru dengan Atta Halilintar karena Skandal Cinta, Babby Fey Sebut Dirinya Bosan Menjanda

Sayangnya kebahagiaan yang tengah dirasakan Zuraiha Zaini dan Hafis Hozahli malah dapat cibiran.

Lingkungan mereka tinggal malah berikan komentar negatif pada pasangan tersebut.

Dilansir dari Daily Mail, Zuraiha merupakan seorang guru yang menyandang gelar S2.

Sementara suaminya, Hafis hanya lulusan SMA dan bekerja sebagai seorang sopir truk.

Jelang pernikahannya, Zuraiha mengaku keluarganya kembali berusaha menanyakan tentang keyakinan Zuraiha menerima Hafis sebagai suaminya.

Zuraiha juga menceritakan berbagai cibiran yang ia dapatkan karena masyarakat mengetahui perbedaan latar belakang pendidikan dari Zuraiha dan calon suaminya.

"Manusia bisa berencana, tapi akhirnya Tuhan yang menentukan," tulis Zuraiha di blog-nya.

Baca Juga: Syahrini Sempat Diramal Sepi Job, Mbak You Sebut Ada Sosok Penangkalnya

Meski banyak cibiran dan juga pertentangan, Agustus 2019 silam, Zuraiha akhirnya resmi menjadi istri dari Hafis.

"Saya seorang guru dan ia (Hafis) bekerja sebagai sopir truk. Saya punya gelar master, ia hanya lulusan SMA," tulis Zuraiha di akun Twitter-nya.

Zuraiha menambahkan, warga di sekitar tempat tinggalnya terus mempertanyakan, anak perempuan sepertinya kok mau menikah dengan sopir truk.

"Bibi, menikah dengan sopir truk bukanlah tindakan tak terhormat," ujarnya.

Zuraiha menegaskan, dirinya bangga bisa menikah dengan lelaki bekerja sebagai sopir truk.

"Walau kurang dari sehari setelah akad, sepupu saya bertanya mengapa saya tidak menikah dengan guru atau teman kampus," tuturnya.

Zuraiha menjelaskan, orangtuanya menerima Hafis tanpa melihat latar belakang pekerjaan calon menantunya.

"Ia orang yang bertanggung jawab, sabar, dan mau membantu," jelas Zulaiha.

Tak hanya itu, melalui curahan hatinya, Zulaiha menceritakan hasil kerja keras suaminya.

Baca Juga: Ashanty Mengaku Kewalahan Penuhi Permintaan Anang Hermansyah Soal Hubungan Ranjang

Sehingga dapat mengumpulkan uang untuk melamar dirinya.

"Kalau ada orang yang bertanya apa pekerjaan suami saya, saya akan dengan bangga bilang kalau suami saya seorang supir truk. Jodoh kan ketentuan Allah," ungkapnya.

Ia pun juga bersyukur kedua orangtuanya tidak meminta seserahan yang terlalu tinggi.

Namun meski begitu, nyatanya keluarga sang mempelai pria justru membawa seserahan yang jauh di atas ekspektasi Zuraiha sekeluarga.

"Keluarga suami memberi seserahan 10 ribu ringgit Malaysia ( sekitar Rp33,6 juta).

Itu adalah nilai yang melebihi ekspektasi saya sekeluarga," ungkap Zuraiha.

Angka tersebut ternyata tak seberapa, sebab sang suami yang bekerja mengangkut gas merek petron dan petronas itu memiliki gaji yang lebih besar darinya.

Bahkan gaji sang suami bisa lebih besar 4 sampai 5 kali gajinya sebagai seorang guru.

Meski begitu, Zuraiha mengaku mau menerima pinangan suaminya bukan karena besaran gaji dang suami dan besaran mahar.

Mereka berdua sudah menjalin kedekatan di bangku sekolah yang sama, setara SMP.

Baca Juga: Simpan Dendam, Seorang Anak Tega Bunuh Ayah Kandungnya Lalu Sembunyikan Jasadnya di Septic Tank

Namun keduanya kemudian berpisah saat lulus SMA di mana Zuraiha melanjutkan ke bangku perkuliahan.

Sedangkan Hafis yang nasibnya tidak sebaik Zuraiha harus bekerja serabutan di kampung.

"Saya meneruskan ke bangku perkuliahan. Sementara dia tidak bernasib baik," lanjutnya.

"Selepas SMA, dia bekerja serabutan di kampung.

Dia kemudian menjadi supir truk, dari yang awalnya hanya mengantar barang di dalam kota hingga kini ke luar kota," ungkap Zuraiha.

(*)

Source : Daily Mail

Editor : Hype





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular