Selama dua minggu tinggal di suku Huaorani, Sarah tinggal dengan pakaian dan gaya hidup layaknya penduduk lokal.
Suatu malam, Sarah diundang untuk bertemu dengan para sesepuh suku Huaorani.
Tak disangka, pada pertemuan tersebut Sarah diminta untuk melepas semua bajunya jika memang ingin hidup seperti suku Huaorani!
Suku Huaorani memang dikenal dengan kebiasaan yang tak pernah memakai pakaian bahkan sehelai benang pun untuk menutupi tubuh.
Selain itu, suku ini juga dikenal menggantungkan semua kehidupannya ke alam.
Sarah yang semula menolak akhirnya mengalah demi izin tinggal di suku pedalaman tersebut.
Sesaat setelah melepas semua bajunya, Sarah mendapat gelar kehormatan dan dinikahkan dengan ksatria bernama Ginkto.
Pernikahan antara Sarah dan ksatria Ginkto berlangsung sangat meriah.
Pesta pernikahan berlangsung selama beberapa hari dengan disambut penuh sukacita oleh penduduk suku Huaorani.
Tak disangka, liburannya ini justru membuat Sarah menemukan jodohnya.
Sarah menilai Ginkto merupakan seorang pria yang luar biasa untuk dirinya.