Follow Us

Berbeda dengan Jokowi yang Tak Libatkan KPK dan PPATK, Cara Pemilihan Menteri Ala Soeharto Sampai Harus Melibatkan Intelijen

None - Selasa, 22 Oktober 2019 | 18:15
Berbeda dengan Jokowi yang Tak Libatkan KPK dan PPATK, Cara Pemilihan Menteri Ala Soeharto Sampai Harus Melibatkan Intelijen
Tribunnews

Berbeda dengan Jokowi yang Tak Libatkan KPK dan PPATK, Cara Pemilihan Menteri Ala Soeharto Sampai Harus Melibatkan Intelijen

Lantas bagaimana cara Soeharto memilih jajaran menter-menterinya?

Baca Juga: Dikira Hanya Sakit Gigi, Wajah Wanita Cantik ini Justru Berubah dan Alami Hal Mengerikan, ini yang Terjadi

  1. Tidak Banyak Meminta Saran dari Wapres
Soeharto tidak banyak meminta saran dari wakilnya.

Meski memilih presiden memang hak prerogatif presiden, sikap Soehartoyangtak mau mendengarkan masukan, sangat disayangkan Habibie.

  1. Mengandalkan Orang-orangnya yang Terpercaya
Soeharto biasa mengandalkan mereka yang berasal dari TNI dan Partai Golkar.

Baru setelah itu, dia mengandalkan kalangan profesional.

  1. Melibatkan Intelijen
Presiden Soeharto diketahui menggunakan jasa intelijen untuk merekrut para menterinya.

Oleh karena itu, Soeharto sangat mengetahui detail kehidupan calon menteri-menterinya.

Siapa saja calon yang ingin menjabat, data dan latar belakangnya pasti diketahui dengan rinci oleh Soeharto. (*)

Artikel ini telah tayang di Intisari online dengan judul, “Beda Cara Pemilihan Menteri ala Jokowi vs Soeharto: Jokowi Tak Libatkan KPK, Soeharto Sampai Libatkan Intelijen”

Source : Kompas.com, intisari online

Editor : Hype

Baca Lainnya

Latest