Menurut Los Angeles Times, meski penyebab kematiannya belum bisa dipastikan, namun dugaan itu muncul usai gadis kecil itu disiksa dengan bubuk cabai.
Kemungkinan itupun juga disebutkan oleh The Times yang menyatakan jika wanita itu mungkin menggunakan bubuk pedas sebagai caranya menegakkan kedisiplinan.
Bubuk cabai sebagai senjata pembunuh
Mungkin hal tersebut terdengar ganjal, namun hal ini pernah dibenarkan oleh seorang ilmuwan.
Adalah seorang kimiawan analitik yang menggunakan nama samaran Dr. Rubidium yang menyebutkan hal tersebut.
Ia menyatakan jika bubuk cabai mengandung capsaicin kimia, dan dalam konsentrasi yang cukup tinggi, menjadi neurotoxin yang mematikan.
Cabai sendiri merupakan tanaman dalam keluarga capsicum, bahan inilah yang menimbulkan efek panas.
Rubidium juga menemukan jika makan capsaicin yang cukup tidak hanya menghasilkan panas, tetapi juga menyebabkan kulit dan selaput lendir membengkak.
Baca Juga: 3 Perubahan yang Terjadi Pada Kuku ini Bisa Jadi Pertanda Penyakit, Jangan Disepelekan Lagi!
Dan jika terlalu banyak mengonsumsi zat itu makan akan menyebabkan muntah dan diare.
Bahkan dalam sebuah kasus seorang anak berusia 8 bulan meninggal setelah memakan cabai merah dan mengalami serangan jantung.