Hingga kini, para pemadam kebakaran masih berusaha untuk memadamkan si jago merah.
Tak kurang 60 orang dari Masyarakat Peduli Api (MPA) diterjunkan ke setiap desa terdekat dan akan dibantu oleh tim yang ada di setiap lokasi.
Baca Juga: Selalu Umbar Kemesraan, Siapa Sangka Perselingkuhan Krisdayanti Dibocorkan Anak Kandungnya
Kepala Koordinator Teknisi (Kapoksi) Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Samarinda, Aliansyah mengatakan asap kiriman mulai mengepung Samarinda sejak Jumat (13/9/2019).
"Kemungkinan asap meningkat terus hingga beberapa hari ke depan. Kita kena imbas karena deteksi kami asap di Kaltim lebih banyak dapat kiriman dari Kalbar dan Kalsel lewat arah dari selatan," kata Aliansyah, Sabtu (14/9/2019).
Masyarakat sekitar diimbau untuk tidak melakukan aktivitas di luar rumah.
Apabila terpaksa keluar rumah mereka disarankan untuk menggunakan masker.
"Apabila keluar silahkan gunakan masker," imbaunya.
Karhutla yang terjadi tak hanya berdampak pada kualitas udara di Kalimantan, namun juga pada hewan yang memang imiliki habitat di hutan Kalimantan.
Seperti yang kita tahu hutan Kalimantan terkenal akan kekayaan flora dan fauna yang ada di dalamnya.
Baca Juga: Idap Diabetes dan Batu Ginjal, Dorce Gamalama: Alhamdulillah Saya Lebih Ringan Kalau Jalan
Baru-baru ini di sosial media khususnya Twitter beredar foto hewan liar yang ditemukan mati yang diduga kuat akibat karhutla.