"Kita tahu salah satu yang populer di masa Pak Habibie adalah iptek dan imtaq," jelas Quraish Shihab.
Mendengar bisikan sahabatnya, Quraish Shihab merespons dengan meneteskan air matanya.
"Saya lihat Pak Habibie mencucurkan air mata," ujarnya.
Bagi Quraish Shihab, respons itu adalah sebuah pertanda bahwa BJ Habibie masih memiliki kekuatan untuk mendengar dan memahami ucapannya.
"Itu adalah tanda bahwa beliau sadar, beliau mengenal. Dan saya harapkan dengan mendengar itu, beliau legowo bertemu dengan Allah SWT," lanjut Quraish Shihab.
Pasca perjumpaan itu kondisi BJ Habibie sempat mengalami peningkatan.
Namun tak beberapa lama Tuhan berkehendak lain.
BJ Habibie akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya.
"Tidak lama setelah kami di sana, kondisinya turun. Walaupun dokter mengatakan ada kemajuan, tapi ternyata ajal telah tiba (saat petang)," tutur Quraish Shihab.
Quraish Shihab menyatakan bahwa kawan dekatnya itu telah siap untuk berpulang.
"Dan saya yakin bahwa sebenarnya Pak Habibie sudah siap," katanya.