Laporan Wartawan Grid.ID, Ruhil I. Yumna
GridHype.ID- Belakangannama AbimanaAryasatya jadi perbincangan publik setelah sukses main film Gundala.
Jadi aktor ternama, ternyata perjuanganAbimanaAryasatya di dunia hiburan tidaklah mudah.
Banyak halangan dan rintangan yang dialamiAbimanaAryasatya saat meniti karier.
Dalam tayangan ulang acara Perspektif MetroTV yang diunggah pada Selasa (3/9/2019), Abimana mengaku bahwa karier pertamanya dimulai sebagai crew sebuah TV.
Baca Juga: Tak Kalah Tajir dengan Putra Bos Blue Bird, Intip Kekayaan yang Dimiliki Nikita Willy
Abimana mengaku awalnya dia hanyalah crew lighting televisi.
"Gue diajak jadi crew, lighting, nyari crew murah mereka," kata Abimana.
Sebagai crew TV tentunya Abimana tak banyak menerima bayaran.
Kala itu ia hanya mendapat bayaran Rp125 ribu hingga Rp150 ribu tiap episodenya.
Namun diawal dirinya magang sebagai crew ia tak mendapat imbalan apapun.
"Satu episode itu 125 ribu, 150 ribu, waktu itu ada salah satu stasiun TV membuka lowongan pekerjaan tidak perlu ijazah, tapi magang dulu beberapa bulan tanpa digaji," ceritanya.
Bekerja sebagai crew film, Abimana memiliki banyak tugas tambahan dari lighting hingga urusan kostum.
Pemeran Sancaka dalam film Gundala ini bahkan pernah rela mencuci dan menyetrika baju para artis ternama.
"Awalnya gue pikir mau diajak sebagai crew aja, gue dulu juga pernah ada di bagian kostum, gosokin baju atau apa gitu," ujar Abimana.
"Saya pernah gosokinInneke Koesherawati dulu, karena gue tertarik sama prosesnya," imbuhnya.
Meski terkesan berat dia mengerjakannya tnapa terlalu banyak berpikir.
"Kadang juga pinjem baju dari sponsor, tapi gue nggak mikir apa yang gue lakuin gue pikir ya gue bikin film bareng-bareng, nggak mikir gue nyediain minum buat orang," ungkapnya.
Baca Juga: Niat Ingin Selundupkan Narkoba Senilai Rp10 Triliun, Pria Ini Malah Terdampar di Pulau Terpencil
Demi mendapat uang tambahan Abimana juga sempat menjadi pengamen.
"Pengamen iya, karena kan nyari duit tambahan paling gampang itu ngamen," ujar pria 36 tahun itu.
Tak seperti kebanyakan pengamen yang berpindahsatu tempat ke tempat lain, Abimana cenderung menetap di satu tempat.
"Dulu di roti bakar Edi, di Blok M, kita lebih di suatu tempat aja," ujar Abimana.
"Ya, nyanyi sama main gitar," pungkasnya.
(*)