Mereka menilai bahwa tidak ada kontak fisik yang dilakukan oleh guru, tetapi dia dan tiga anggota staf lainnya sedang diselidiki oleh pihak berwenang setempat untuk setiap kesalahan di tempat kerja, kata juru bicara pemerintah daerah.
"Polisi belum mengajukan kasus, tetapi komite partai dan biro pendidikan sedang menyelidiki," sambung juru pemerintah daerah.
Menurut keluarga siswa itu, yang bermarga Zhang, anaknya diketahui berbicara dengan teman sekelasnya saat tidur siang pada Minggu sore.
Keduanya diperintahkan untuk pergi ke taman bermain untuk melakukan gerakan 'katak melompat' sebagai hukuman.
Sang guru, bermarga Xie, menyuruh kedua muridnya untuk meletakkan tangan mereka di belakang punggung saat melompat.
Lalu kedua anak lelaki itu melompat ke atas lereng, menurut keluarga Zhang, yang melihat reka ulang melalui rekaman CCTV.
Menurut keluarga korban, Zhang terjatuh saat mencapai puncak dan langsung jatuh pingsan.
Xie, kepala sekolah dan wakilnya, serta kepala pendidikan moral dan politik sedang diselidiki, tambah juru bicara tersebut.
Selama ini, Zhang dikenal sebagai sosok laki-laki yang kuat dan aktif, sehingga kematiannya masih membekas di ingatan keluarga. (*)
Artikel ini telah tayang di Nakita dengan judul “Dihukum Guru Untuk Lakukan Lompat Katak, Murid 16 Tahun Ini Meninggal Setelahnya!”