Ustadz Abdul Somad melanjutkan, setelah yakin itu adalah skenario Allah, yang kedua, perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk yang paling bengkok yang paling atas.
"Kalau kau paksa lurus, dia patah. Tapi kalau kau ikut kau jadi bengkok. Kan susah itu," katanya.
"Kenapa nggak pakai jilbab? Patah dia. Maka pakai cara lembut, pakai jilbab ya. Tak usahlah saya ajari. Pahamlah kalian tu. Pandai-pandai," lanjut UAS.
Ketiga, siapa yang menikah dia sudah menyempurnakan setengah iman.
Menurut UAS, iman itu 100 persen. Siapa yang sudah menikah imannya sudah download 50 persen.
"Sisanya, bukan menikah lagi. Ini perlu saya luruskan. Karena banyak sekarang jemaah yang sudah pandai menafsirkan sendiri," kata UAS.
"Sisanya, takwa kepada Allah setakwa-takwanya anak lajang pemuda jomblo yang belum menikah, imannya baru 50. Sempurnakan dengan menikah. Sebaliknya dengan yang sudah menikah walaupun tidak takwa sudah 50. Tinggal takwa, sedikit aja lagi," lanjutnya.
Keempat, dulu ketika engkau sendirian yang kau urus solatmu saja.
Tapi setelah kau menikah sekarang ada beberapa gerbong kereta di belakangmu. Tanggung jawabmu besar.
"Dulu yang penting solat, sudah. Tapi sekarang kau sudah menjadi imam. Berusalahan menjadi imam yang baik," katanya.
Kelima, nikah dalam Islam bukan hanya seks. Tapi ada yang lebih bermakna dari pada itu.
"Ada amal yang mengalir. Yang tadi rajin solat duha, stop kalau mati. Yang rajin baca zikir, doa, habis kalau mati. Tapi yang menikah ada amal yang tidak habis ketika mati. Waladun Solihun, anak yang soleh," kata Ustadz Abdul Somad.