GridHype.ID - Berita tewasnya mahasiswa S2 ITB, Muhtar Amin (25) cukup menghebohkan masyarakat.
Muhtar ditemukan tewas di kamar kosnya dengan cara gantung diri di kusen pintu.
Muhtar sendiri merupakan pendatang dan berasal dari Kabupaten Sukoharjo.
Melansir laman Kompas.com, peristiwa tersebut diketahui warga Kelurahan Sekeloa, Kecamatan Coblong, Kota Bandung Selasa (3/9/2019) pada pukul 17.15 WIB.
Untuk lebih tahu apa saja fakta seputar kasus ini, berikut GridHype.ID rangkum faktanya dari beberapa sumber.
1. Kronologi Kejadian
Menurut keterangan yang diberikan Kapolsek Coblong, AKP Auliya Djabar, Muhtar ditemukan tewas setelah ada saksi curiga melihat tali.
Baca Juga: Jangan Ditiru! Remaja Ini Alami Patah Tulang Belakang Akibat Keusilan Temannya
Tali tambang tersebut berwarna biru dan terlilit di kusen kamar kos korban.
Karena khawatir, saksi mengecek kamar dan menemukan badan korban sudah mengganjal pintu.
"Terlihat korban sudah dalam keadaan tergantung membelakangi pintu," ungkap AKP Auliya.
Warga langsung menolong korban meski saat itu Muhtar telah tiada.
2. Penyebab Muhtar Bunuh Diri
Tidak ada kekerasan fisik ditemukan dalam jasad korban.
Hal ini membuktikan tidak adanya pihak lain dalam peristiwa ini.
Namun, saat melakukan penyelidikan, polisi menemukan surat periksa Muhtar dari rumah sakit kejiwaan.
"Ditemukan surat kontrol dari RS Melinda 2 kejiwaan menerangkan bahwa korban mengalami depresi," tuturnya AKP Auliya.
Fakta ini membuat polisi menyimpulkan penyebab sementara Muhtar gantung diri adalah depresi.
3. Ditemukan saat Sedang Mendengarkan Lagu
Melansir laman Tribun Jabar, saat ditemukan Muhtar tengah memutar musik dari leptopnya.
Terputar lagu sendu berjudul "Will The Circle be Unbroken."
Lagu ini sendiri adalah lagu sountrack sebuah game Bioshock Infinite.
4. Pesan Terakhir Muhtar
Tak hanya tengah mendengarkan lagu, Muhtar juga meninggalkan pesan terakhirnya di leptop.
Pesan itu terpampang di aplikasi catatan yang masih menyala.
Tertulis,"Sorry everyone, i just can't take it anymore."
Atau "Maaf semuanya, aku hanya tidak kuat lagi."
(*)