Bagi beberapa orang pengorbanan diri dianggap sebagai cara untuk bisa lepas dari karma buruk dan membebaskan diri dari dosa.
Jika bunuh diri dianggap sebagai hal yang buruk di agama Hindu, maka Sati dipandang berbeda dan dianggap sebagai sebuah hal yang baik.
Sati sendiri adalah nama dari istri dewa Siwa.
Dalam kepercayaan Hindu Sati tak pernah dihargai oleh ayahnya, dia akhirnya membakar dirinya dan hidup kembali menjadi Parvati.
Namun cerita tersebut tidak memiliki hubungan apapun dengan ritual Sati.
Faktor sukarela sangat ditekankan pada ritual Sati ini, namun dalam kenyataannya banyak yang melakukan dengan paksaan.
Banyak wanita yang ditinggal suaminya meninggal dipaksa oleh warga sekitar untuk melakukan ritual Sati.
Jika dalam ritual aslinya sang istri akan dibakar hidup-hidup, namun beberapa kasus diketahui jika para janda ini diracun atau bahkan ditenggelamkan hidup-hidup.
Dikatakan jika ritual Sati tidak boleh dilakukan jika wanita itu sedang menstruasi, hamil atau memiliki anak yang masih kecil.