Peluang hidup wanita berusia 27 tahun yang tidak diungkapkan identitasnya itu sangat kecil.
Namun, janin yang dikandungnya memiliki harapan masih memiliki harapan hidup sedikit lebih baik.
Karena kondisi kesehatan bayi yang baik sebelum sang ibu mengalami stroke, dan dengan adanya tindakan cepat dari staf medis, dokter menentukan janin tersebut dapat tumbuh dan berkembang meski kondisi ibunya tak membaik.
Dokter pun memasang alat bantu untuk menjaga sang ibu tetap hidup dan membantu pertumbuhan bayi di dalam janin.
Staf medis bahkan secara berkala membantu menggerakkan kaki wanita itu untuk mensimulasikan aktivitas berjalan sehingga bayi yang dikandungnya bisa tumbuh, kata Reuters.
Dokter juga melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin termasuk USG.
Akhirnya, setelah 117 hari berlalu dan masa kehamilan memasuki usia 34 minggu, dokter bersama keluarga memutuskan untuk melakukan operasi caesar guna melahirkan bayi itu.
Ini diyakini sebagai proses kehamilan artifisial dengan ibu yang mati otak terlama yang pernah tercatat.
Akhirnya, setelah bayi dapat dikeluarkan dari rahim sang ibu dalam kondisi selamat, pihak keluarga memutuskan menghentikan pemasangan alat bantu kehidupan untuk membiarkan pasien meninggal.
Seluruh proses operasi hingga saat memutus alat bantu kehidupan, seluruh anggota keluarga pasien turut hadir, dari suami hingga kerabat-kerabatnya.