Ini membuatnya menderita luka terbuka besar yang melepuh dua hari kemudian.
Menurut Food and Drug Administration (FDA), penggunaan krim penghilang bulu haruslah sesuai dengan instruksi yang ada dan memerhatikan semua peringatan pada label produk tersebut.
Selain itu, pastikan untuk melakukan tes kulit dahulu untuk melihat apakah ada alergi atau iristasi lainnya.
Penghilang bulu berbentuk gel atau krim ini memang sering menyebabkan luka bakar, lecet, rasa sakit menyengat, ruam gatal, bahkan pengelupasan kulit.
Bahkan seorang ginekolog di rumah sakit St. Francis Nsambya menyebutkan bahwa krim penghilangan rambut mengandung bahan kimia dengan tingkat PH tinggi dan tidak direkomendasikan digunakan pada area genital pria maupun wanita.
Akibat hal ini, William pergi ke unit gawat darurat di mana dia dirawat di unit luka bakar.
"Aku tidak terlalu memikirkan sengatan pada awalnya, tetapi semakin memburuk dan baru dua hari kemudian saya melihat itu telah membakar lubang di pangkal paha," kata William.
Dia dirawat di rumah sakit selama dua minggu di mana dokter harus berulang kali melihat lepuhannya semakin parah.
Hal ini mengharuskan William sekarang harus tinggal selama tiga minggu lagi untuk menerima perawatan lebih lanjut.