Gridhype.id-Selama ini kisah mengenai kehidupan dinosaurus sebagai mamalia raksasa hanya kita dengar lewat dongeng saja.
Meski sangat menarik untuk dipelajari, keberadaan dinosaurus tentu menjadi pertanyaan besar di benak banyak orang.
Lantas, mengapa mamalia super besar seperti dinosaurus itu tidak lagi hidup di masa kini?
Fosildinosuarusjadi bukti bahwa dahulu Bumi pernah dihuni oleh raksasa-raksasa. Namun hari ini, hanya ada beberapamamaliabesar di planet kita. Mengapa demikian?
Greg Erickson, ahli paleobiologi vertebrata di Florida State University, Tallahassee seperti dikutip dariLive Science, Jumat (6/1/2023) menuturkan sejak abad ke-19 setelah penggalian tulang dinosaurus pertama yang diketahui, peneliti telah mengajukan gagasan untuk menjelaskan mengapa mamalia raksasa yang hidup jutaan tahun lalu, hari ini tidak ada lagi.
Kendati demikian, hingga saat ini tak ada yang bisa menunjukkan satu jawaban yang pasti dan hal itu sangat multifaktorial.
Hanya saja beberapa perbedaan utama antara dinosaurus dan hewan terbesar saat ini, mamalia, dapat membantu menjelaskan hilangnya raksasa.
Bersama dengan reptil raksasa lainnya, dinosaurus dapat beradaptasi dengan relung yang berbeda saat mereka tumbuh lebih besar sepanjang hidup.
Dinosaurusberburu mangsa hewan yang lebih kecil saat remaja dan mangsa lebih besar saat dewasa, itu bisa mereka lakukan karena kemampuan untuk menukar set gigi seumur hidup.
"Mereka (dinosaurus) mengganti gigi terus menerus, seperti yang dilakukan hiu. Dan seiring waktu mereka bisa mengubah jenis gigi. Buaya misalnya, mengubah gigi seperti jarum menjadi gigi yang lebih kuat. Tapi mamalia tak memiliki kemampuan untuk itu," kata Erickson.
Dengan kata lain, ketika beberapa anak reptil tumbuh besar menjadi dewasa, mereka dapat menukar gigi remaja yang relatif kecil dengan gigi yang lebih besar.
Ini memungkinkan mereka pada gilirannya untuk berburu makanan yang lebih besar untuk memberi bahan bakar pada tubuh yang lebih besar.
Baca Juga: Menakjubkan! Fosil Bayi Dinosaurus Meringkuk Jadi Petunjuk Baru Kehidupan Makhluk Purba
Pada dinosaurus, kantung udara kemungkinan memanjang dari paru-paru ke tulang mereka, menciptakan perancah yang kokoh namun ringan.
Hal tersebut memberi kerangka dinosaurus kuat, fleksibel tetapi ringan.
Pada akhirnya menurut Steve Brusatte, ahli paleontologi dari Edinburg University, kerangka hewan purba ini dapat membantu mereka menjadi lebih besar dan besar lagi.
Mamalia Tak Bisa Tumbuh Sebesar Dinosaurus
Akan tetapi hal berbeda pada mamalia, hewan-hewan ini tak memiliki kantung udara seperti itu.
Oleh karenanya, tubuh seukuran gajah atau lebih besar sedikit dari itu menjadi batas ukuran tubuh bagi mamalia.
Tak ada mamalia yang seukuran dinosaurus.
Sebagai makhluk berdarah panas atau endotermik, mamalia juga membutuhkan banyak bahan bakar. Jadi kebutuhan makanan untuk seekor gajah kemungkinan 5 kali lebih besar daripada kebutuhan dinosaurus terbesar sekalipun.
Ukuran besar pada hewan pun juga memerlukan lingkungan yang tepat.
Geerat Vermeij, profesor geobiologi dan paleobiologi di University of California, Davis dalam studinya yang diterbitkan diPLOS Onetahun 2016, ia menyimpulkan bahwa hewan-hewan raksasasebagian besar bergantung pada sumber daya yang memadai.
Dengan kata lain ekologi perlu menghasilkan oksigen, makanan, dan habitat yang cukup untuk menumbuhkan makhluk yang benar-benar besar.
Ekologi semacam itu telah mengalami perkembangan besar pada periode Trias tengah, menjelang awal zaman dinosaurus.
Baca Juga: Bikin Merinding, Makhluk Laut dari Zaman Dinosaurus Ini Masih Hidup Sampai Sekarang
Selain itu, atmosfer purba memiliki konsentrasi oksigen yang lebih tinggi.
Ini mungkin berperan dalam gigantisme pada hewan-hewan raksasa seperti dinosaurus.
Kendati demikian, yang tak boleh dilupakan lagi adalah gigantisme berkaitan dengan waktu.
Meskipun garis keturunan hewan cenderung bertambah besar dari generasi ke generasi, dibutuhkan waktu evolusi yang sangat lama untuk mencapai ukuran raksasa.
Peristiwakepunahan massalcenderung memusnahkan makhluk yang lebih besar, sehingga peristiwa tersebut dapat membuat slot hewan raksasa tak terisi selama puluhan atau ratusan juta tahun.
"Dibutuhkan waktu sekitar 25 juta tahun untuk memalia pertama mencapai berat satu ton," kata Erickson.
Sementara itu bagi Vermeij, penjelasan paling komprehensif untuk penurunan ukuran tubuh bukan berasal dari fisiologi atau lingkungan tetapi dari struktur sosial.
Mamalia memperkenalkan bentuk dominasi baru.
Di mana perburuan berkelompok oleh predator yang relatif kecil membuat mangsa yang sangat besar pun rentan.
Gigantisme individu telah digantikan di tingkat kelompok.
Misalnya seperti yang terjadi pada serigala dan hyena, itu mungkin merupakan cara yang lebih efektif untuk menjadi besar tanpa memiliki ukuran tubuh raksasa.
Namun hewan terbesar di lautan masih bisa ditemui sampai sekarang, yakni paus biru.
Kehidupan laut, kata Vermeij membuat komunikasi jarak jauh menjadi lebih sulit dan menghambat perkembangan kelompok pemburu yang kompleks seperti di darat.
Artikel ini telah tayang dikompas.comdengan judulKenapa Mamalia Sebesar Dinosaurus Tak Ada Lagi Saat Ini?
(*)