GridHype.ID - Aneka tips kesehatan, sudah jadi rahasia umum jika rutin makan pisang akan membawa manfaat baik untuk tubuh.
Bahkan, rutin makan pisang bisa jadi aneka tips kesehatan agar tubuh terhindar dari penyakit berbahaya.
Aneka tips kesehatan untuk cegah berbagai penyakit ini didapat karena kandungan nutrisi dalam buah pisang yang melimpah.
Melansir Alodokter.com,kandungan nutrisi dalam pisang antara lain karbohidrat, protein, mangan, vitamin A, vitamin B, vitamin C, serat, kalium, dan magnesium.
Mengonsumsi pisang pun dipercaya bisa membantu menjaga kesehatan saluran cerna, kesehatan jantung dan pembuluh darah hingga mencegah penyakit ginjal.
Buah pisang juga jadi primadona bagi mereka yang sedang menjalani program diet karena bisa menurunkan berat badan.
Tetapi, buah manis berwarna kuning ini ternyata memiliki beberapa efek samping yang harus diperhatikan, terlebih bagi orang dengan kondisi ini.
Pasalnya alih-alih menyehatkan, orang dengan kondisi ini jika nekat makan pisang justru bisa mengundang petaka.
Lantas apa saja efek samping makan pisang?Simak ulasan lengkap berikut, seperti dikutip dari Kompas.com.
1. Mudah mengantuk
Mengandalkan pisang untuk menaikkan tingkat energi bukan cara yang efektif, sebab buah ini justru bisa menyebabkan kantuk.
Baca Juga: Aneka Tips Kesehatan, Begini Cara Olah Daun Salam untuk Ramuan Herbal Diabetes
"Salah satu potensi efek samping pisang adalah kantuk," kata Alexandra Soare, RD, ahli diet terdaftar di Food on Mars.
"Pisang mengandung protein triptofan yang diubah menjadi hormon tidur melatonin."
Jika protein triptofan dalam pisang dikonsumsi berlebihan, buah ini dapat memberikan efek negatif pada siklus tidur dan bangun kita.
2. Memperburuk masalah pencernaan tertentu
Individu dengan sindrom iritasi usus besar yang mengikuti diet rendah FODMAP perlu membatasi konsumsi pisang seminimal mungkin.
Diet rendah FODMAP merupakan diet yang mewajibkan pelakunya mengurangi atau menghindari makanan dengan kandungan karbohidrat yang struktur kimianya berantai pendek.
FODMAP adalah kependekan dari fermentable oligosaccharides (oligosakarida yang bisa difermentasi), disaccharides (disakarida), monosaccharides (monosakarida), dan polyols (poliol).
"Pisang matang dengan beberapa bintik coklat dapat menyebabkan masalah pencernaan bagi mereka yang mengikuti diet rendah FODMAP," jelas Holly Klamer, MS, RDN, ahli diet di My Crohn's and Colitis Team.
3. Berbahaya bagi penderita penyakit ginjal
Terlalu banyak mengonsumsi pisang dapat membahayakan kesehatan, khususnya bagi penderita penyakit ginjal.
Dilaporkan American Kidney Fund, individu dengan penyakit ginjal cenderung berjuang dengan kadar potasium tinggi dalam darah, sebab ginjal tidak mampu menyaring potasium secara efektif.
Baca Juga: Aneka Tips Kesehatan, Selada Air Ampuh Tumpas Sederet Penyakit Mengerikan, Kanker Jadi Salah Satunya
Satu pisang berukuran sedang mengandung potasium sekitar 11 persen dari asupan harian yang direkomendasikan.
Jika penderita penyakit ginjal mengonsumsi pisang berlebih dalam sehari, hal itu dapat meningkatkan kadar potasium dalam darah mereka secara signifikan.
Sebuah studi yang dimuat dalam Journal of Athletic Training menemukan, memakan dua buah pisang setelah berolahraga menghasilkan peningkatan kadar potasium atau kalium sebesar 5,8 persen pada peserta.
4. Tidak aman untuk individu yang mengonsumsi beta-blocker
Beta-blocker atau penghambat beta tergolong sebagai obat untuk menurunkan tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Bagi mereka yang mengonsumsi beta-blocker, disarankan untuk membatasi asupan buah pisang.
Studi tahun 2017 yang diterbitkan dalam jurnal Hypertension menemukan, beta-blocker meningkatkan risiko potasium tinggi atau hiperkalemia sebesar 13 persen.
Jika tidak diobati, hiperkalemia dapat menyebabkan nyeri dada, jantung berdebar-debar, dan sesak napas.
Karena satu buah pisang bisa mengandung hingga 517 miligram potasium, individu yang mengonsumsi beta-blocker perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum menambahkan pisang dalam menu sehari-hari.
(*)