Anak Demam, Manakah yang Lebih Tepat antara Paracetamol dan Ibuprofen?

Jumat, 21 Oktober 2022 | 05:30
Pexels.com

Demam pada anak

Gridhype.id- Paracetamoldanibuprofenmenjadi beberapa jenis obat yang dikenal luas di berbagai kalangan masyarakat.

Meski sekilas sama, ternyata paracetamoldanibuprofenmemiliki perbedaan yang mendasar.

Oleh karena itu, penting bagi kita memahami tata cara penggunaan paracetamoldanibuprofen.

Saat anggota keluarga mengalami demam, tidak jarang orang tua yang langsung memberikanparacetamolsebagai pertolongan pertama.

Pada dasarnya,paracetamoldanibuprofenmerupakan obat penghilang rasa sakit ataupainkiller.

Bukan hanya itu, konsumsiparacetamolatauibuprofendiketahui mampu meredakan sakit secara efektif.

Namun ternyata, keduanya memiliki cara kerja yang berbeda.

Dilansir dariTribun Kesehatan, ibuprofen bekerja dengan menghalangi prostaglandin, yang diproduksi oleh tubuh saat seseorang sakit atau terluka.

Adapun prostaglandin adalah sesuatu yang menyebabkan rasa sakit dan peradangan.

Cara kerja tersebut berbeda denganparacetamolyang banyak digunakan masyarakat.

Ddalam studi King's College London pada tahun 2011, para ilmuwan menemukan bahwa paracetamol mencegah sinyal rasa sakit yang dikirim oleh sel-sel saraf ke otak - sehingga mengurangi sensasi rasa sakit.

Paracetamol dapat ditoleransi dengan baik oleh segala usia, dan merupakan obat yang aman dan efektif untuk nyeri dan demam ringan hingga sedang.

Baca Juga: WASPADA Gagal Ginjal Misterius Mengancam Ratusan Anak Indonesia, Dokter Beri Alternatif Obat Pengganti Paracetamol

Sedangkan ibuprofen efektif untuk nyeri dan demam ringan hingga sedang jika disebabkan oleh peradangan.

Adapun contoh rasa sakit akibat peradangan adalah infeksi, sakit gigi, nyeri haid, atau pembengkakan.

Lantas, bagaimana keterkaitannya dengan proses meredakan demam pada anak?

Sebuah penelitian pada tahun 2009 menjelaskan bahwaibuprofenefektif untuk mengobati demam pada anak-anak.

Penelitian tersebut dilakukan oleh University of Bristol dan University of the West of England.

Manfaat obat bayi ibuprofen yang aman diberikan mulai dari usia 3 bulan
Nakita/ Aullia

ibuprofen

Dalam prosesnya, mereka melibatkan setidaknya 156 anak berusia antara 6 bulan hingga 6 tahun.

Hasilnya, penelitian tersebut merekomendasikanibuprofensebagai obat deman anak-anak.

Meski demikian, tidak menutup kemungkinan bahwaparacetamoljuga efektif untuk mengatasi demam.

Parasetamol dapat diberikan kepada anak-anak mulai dari usia 2 bulan untuk mengobati demam dan nyeri.

Sedangkan untuk ibuprofen, anak harus sedikit lebih tua untuk mendapatkan ibuprofen.

Ibuprofen dapat diberikan sejak usia tiga bulan - selama berat bayi lebih dari 5 kg.

Sebelum menggunakanibuprofen,ada beberapa peringatan yang perlu diketahui terlebih dahulu.

Baca Juga: Demi Kemanjuran Vaksin Covid-19, Sebelum Disuntik Sebaiknya Hidari Konsumsi Obat-obatan Berikut Ini, Yuk Cari Tahu!

Dilansir dari lamanalodokter.com,berikut adalah beberapa hal yang perlu dicermati sebelum mengonsumsiibuprofen:

  • Jangan menggunakan ibuprofen jika Anda alergi terhadap obat ini. Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah mengalamiperdarahan saluran pencernaangagal jantung berat, gagal ginjal,asma, atau baru saja menjalanioperasi bypass hantung.Ibuprofen sebaiknya tidak digunakan oleh pasien dengan kondisi tersebut.
  • Beri tahu dokter jika Anda menderitapenyakit jantungatau kondisi lain yang bisa meningkatkan risiko terjadinya gangguan pada jantung, termasuk hipertensi,dislipidemia, atau diabetes. Penggunaan ibuprofen pada pasien dengan kondisi tersebut harus dilakukan dengan hati-hati.
  • Beri tahu dokter jika Anda menderita gangguan gangguan pembekuan darah,porfiria, ataulupus.
  • Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter jika Anda berencana memberikan ibuprofen kepada anak-anak. Hindari pemberian ibuprofen pada bayi usia
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
  • Beri tahu dokter jika Anda menderita fenilketonuria. Ibuprofen dalam bentuk sirop atau suspensi bisa mengandung aspartam yang perlu dihindari oleh orang dengan kondisi tersebut.
  • Jangan langsung mengemudikan kendaraan, mengoperasikan alat berat, atau melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan setelah mengonsumsi ibuprofen, karena obat ini dapat menyebabkan pusing dan kantuk.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal, untuk mengantisipasi interaksi obat.
  • Segera ke dokter jika Anda mengalamireaksi alergi obat,overdosis, atau efek samping serius setelah menggunakan ibuprofen.
Baca Juga: Diduga Jadi Sebab Kasus Gagal Ginjal Misterius pada Anak, Kemkes Himbau Orang Tua untuk Berhati-hati dalam Memberikan Paracetamol Sirup

(*)

Editor : Nailul Iffah

Sumber : Tribun Kesehatan, alodokter

Baca Lainnya