Diduga Jadi Sebab Kasus Gagal Ginjal Misterius pada Anak, Kemkes Himbau Orang Tua untuk Berhati-hati dalam Memberikan Paracetamol Sirup

Kamis, 20 Oktober 2022 | 06:30
Shutterstock

Meski dijual bebas sebagai obat penurun panas, penggunaan paracetamol harus bijak.

GridHype.ID - Maraknya kasus gagal ginjal yang dialami oleh anak-anak menimbulkan kekhawatiran pada para orang tua.

Beragam upaya dilakuakn agar kasus tersebut dapat dicegah.

Baru-baru ini beredar isu jika kasus gagal ginjal yang marak terjadi adalah karena paracetamol sirup yang dikonsumsi oleh anak-anak.

Ya, paracetamol yang mengandung ietilen glikol dan etilen glikol diduga menjadi penyebab maraknya kasus gagal ginjal akut misterius pada anak-anak di Indonesia.

Tak hanya itu ada obat-obatan lain yang diduga jadi penyebab gagal ginjal pada anak, diantaranya adalah obat-obatan yang mengatasi anak demam, batuk dan pilek.

Gunakan mencegah hal yang tak diinginkan, masyarakat dihimbau untuk tak mengonsumsi paracetamol sirup.

Dilansir dari website resmi, Kementerian Kesehatan (Kemkes) menyebutkan kasus gagal ginjal akut misterius yang menyerang anak-anak usia 6 bulan-18 tahun meningkat dalam dua bulan terakhir.

Dilaporkan Per tanggal 18 Oktober 2022 sebanyak 189 kasus gagal ginjal akut misterius telah terdata, paling banyak didominasi usia 1-5 tahun.

Baca Juga: Kumpulan Doa Harian, Inilah Bacaan Dzikir Setelah Sholat Subuh yang Bisa Kamu Amalkan

Menanggulangi hal tersebut, kira-kira apa yang harus dilakukan saat anak-anak demam?

Dilansir dari Kompas.com, Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso menyatakan, konsumsi obat paracetamol sirup untuk anak-anak masih diperbolehkan.

Belum ada larangan resmi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk menyetop konsumsi obat paracetamol sirup pada anak.

Meskipun begitu lantaran penyebab gangguan ginjal akut di Indonesia yang belum pasti, ia mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dalam pemberian obat paracetamol sirup yang dijual bebas pada anak.

Hal ini berkaca pada kasus di Gambia, Afrika Barat. Di sana, puluhan anak meninggal dunia akibat konsumsi obat paracetamol dengan kandungan etilen glikol.

“Bapak Ibu sekalian, enggak usah panik, ya monggo, silakan berikan paracetamol it’s okay, yang biasanya dapat obat kalau demam, dikasih oke saja,” ujar Piprim dalam "Klarifikasi IDAI Terkait Gangguan Ginjal yang Dikaitkan dengan Parasetamol", Selasa (18/10/2022).

Alih-alih langsung memberikan obat yang dijual bebas, ia merekomendasikan masyarakat untuk berkonsultasi kepada tenaga kesehatan untuk pemberian paracetamol pada anak.

Ia juga menyarankan, apabila anak demam, lebih baik tidak terburu-buru diberikan obat paracetamol atau penurun demam tetapi dengan memberinya kompres hangat terlebih dahulu.

Baca Juga: Padahal Kerap Dijodohkan, Ternyata Boy William dan Ayu Ting Ting Sempat Musuhan 4 Tahun Lamanya, Kenapa?

“Demam itu kan sebenarnya mekanisme pertahanan tubuh untuk mengusir virusnya.

Kalau anak demam sebetulnya sedang ada proses peperangan dalam tubuhnya untuk mengusir virusnya.

Mungkin bisa kita upayakan dengan kompres hangat dulu ya,” kata dia.

“Sampai kalau ada pengumuman resmi nanti kita akan ikuti pengumuman dari badan yang berwenang, tetapi sekali lagi belum ada larangan resmi untuk kemudian menyetop penggunaan parasetamol sirup,” ucap dia.

Gejala gagal ginjal akut misterius Seiring dengan peningkatan kasus gagal ginjal akut misterius tersebut, Kemenkes meminta orang tua untuk tidak panik, tenang namun selalu waspada.

Orang tua perlu waspadai gejala gagal ginjal akut misterius pada anak-anak.

Gejala gagal ginjal akut misterius pada anak-anak antara lain diare, mual ,muntah, demam selama 3-5 hari, batuk, pilek, sering mengantuk.

Selain itu, gejala gagal ginjal akut misterius lainnya adalah jumlah air seni/air kecil semakin sedikit bahkan tidak bisa buang air kecil sama sekali.

''Orang tua harus selalu hati-hati, pantau terus kesehatan anak-anak kita, jika anak mengalami keluhan yang mengarah kepada penyakit gagal ginjal akut, sebaiknya segera konsultasikan ke tenaga kesehatan jangan ditunda atau mencari pengobatan sendiri,'' kata Plt.

Baca Juga: WASPADA Natrium Tinggi dalam Mi Instan, Nikmatnya Bisa Bikin Nyawa Melayang

Direktur Pelayanan Kesenatan Rujukan dr. Yanti Herman, MH. Kes, dilansir dari website resmi Kementerian kesehatan.

Pastikan bila anak sakit cukupi kebutuhan cairan tubuhnya dengan minum air. Lebih lanjut, gejala lain gagal ginjal akut misterius yang juga perlu diwaspadai orang tua adalah perubahan warna pada urine (pekat atau kecoklatan).

Bila warna urine berubah dan volume urine berkurang, bahkan tidak ada urine selama 6-8 jam (saat siang hari), orang tua diminta segera membawa anak ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Sampai saat ini kasus gagal ginjal akut misterius pada anak belum diketahui secara pasti penyebabnya, untuk itu pemerintah bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan tim dokter RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) membentuk satu tim yang bertugas untuk mengamati dan menyelidiki kasus gangguan ginjal akut pada anak.

Dari data yang ada gejala yang muncul di awal adalah terkait infeksi saluran cerna yang utama untuk itu Kemkes menghimbau sebagai upaya pencegahan agar orang tua tetap memastikan perilaku hidup bersih dan sehat tetap diterapkan, pastikan cuci tangan tetap diterapkan, makan makanan yang bergizi seimbang, tidak jajan sembarangan, minum air matang dan pastikan imunisasi anak rutin dan lanjuti dilengkapi.

Itulah cara menurunkan demam pada anak-anak tanpa obat paracetamol. Jangan sembarangan memberi obat pada anak-anak, konsultasikan dahulu dengan dokter.

Baca Juga: WASPADA Natrium Tinggi dalam Mi Instan, Nikmatnya Bisa Bikin Nyawa Melayang

(*)

Editor : Ruhil Yumna

Sumber : IDAI, kompas, kontan

Baca Lainnya