GridHype.ID - Belakangan ini, kandungan natrium dalam satu bungkus mi instan mendadak menjadi perbincangan hangat publik.
Seperti diketahui, makanan kemasan dan siap saji mengandung natrium yang cukup tinggi.
Namun sebenarnya, natrium atau sodium dalam jumlah yang cukup menjadi penting dan diperlukan untuk menjaga keseimbangan fungsi tubuh.
Melansir Kompas.com dari Earright, tubuh membutuhkan natrium untuk fungsi otot dan saraf yang normal.
Selain itu, natrium diperlukan untuk membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh.
Apabila tubuh kekurangan natrium mengakibatkan tergganggunya pengaturan suhu tubuh, kejang otot, kelelahan, kelesuan, mual, muntah, pusing, hingga lemah.
Namun ketika makanan yang dikonsumsi terlalu banyak natrium atau tinggi natrium, maka dapat menimbulkan tekanan darah tinggi
Tak hanya itu, tingginya kadar natrium dalam tubuh dapat memicu munculnya sejumlah penyakit seperti penyakit jantung, ginjal kronis, tekanan darah tinggi, gagal jantung serta stroke.
Dampak natrium tinggi
Menurut WebMd, keberadaan natrium dalam tubuh diatur oleh ginjal. Ginjal akan menahan natrium saat kadarnya dalam tubuh rendah, dan akan mengeluarkannya melalui urin saat natrium dalam tubuh tinggi.
Ketika natrium terlalu banyak dan menumpuk di darah, maka ini akan memberikan tekanan pada jantung dan arteri.
Akibatnya, saat natrium tinggi dalam darah maka bisa menyebabkan retensi cairan dan munculnya tekanan darah tinggi.
Pada akhirnya kondisi ini akan menyebabkan munculnya potensi penyakit jantung, ginjal kronis, tekanan darah tinggi, gagal jantung serta stroke.
Natrium pada makanan
Dikutip dari laman FDA, sebagian besar sumber natrium 70 persennya justru berasal dari makanan kemasan dan siap saji, bukan dari garam meja yang ditambahkan ke makanan saat memasak atau makan.
Hal ini karena sejumlah bahan makanan tambahan mengandung natrium seperti pada monosodium glutamate (MSG), natrium bikarbonat (soda kue), natrium nitrit, dan natrium benzoat.
Karena itu, ketika ingin mengurangi natrium, maka sebaiknya jangan hanya mengandalkan mengurangi garam dari masakan yang dibuat, namun juga memperhatikan kandungan natrium yang tertera pada kemasan makanan.
Perlu diketahui, nilai harian untuk natrium yang direkomendasikan adalah kurang dari 2.300 miligram (mg) per hari. Anda juga bisa memperhatiakn persen daily value (DV) sebagai patokan.
Persen DV adalah presentase nilai harian untuk setiap nutrisi dalam satu porsi makanan dan menunjukkan berapa banyak nutrisi yang berkontribusi pada total diet harian.
Sebagai panduan, 5 persen DV adalah porsi yang dianggap rendah sodium, sedangkan 20 persen DV atau lebih, dianggap mengandung sodium yang tinggi.
Cara mengurangi konsumsi natrium
Jika ingin mengurangi natrium maka ada baiknya juga memperhatikan berapa banyak porsi makanan atau minuman yang dikonsumsi.
Berikut ini sejumlah cara yang bisa Anda coba untuk mengurangi natrium:
- Perhatikan label gizi
- Siapkan makanan sendiri sehingga Anda bisa membatasi penggunaan garam, saus, maupun produk-produk instan seperti pasta siap pakai, nasi rasa, mie instan, dan sebagainya
- Cobalah tambahkan rempah-rempah untuk menguatkan rasa sehingga bisa mengurangi kebutuhan garam
- Beli bahan makanan segar seperti daging, makanan laut yang belum diolah
- Beli sayuran segar
- Kurangi porsi makanan.
Fungsi natrium pada makanan
Natrium memiliki beragam fungsi pada makanan.
Di antaranya adalah untuk mengawetkan daging, memanggang, mengentalkan, mempertahankan kelembapan, meningkatkan rasa dan sebagai pengawet.
Secara lengkap, berikut ini fungsi natrium sebagaimana dikutip dari laman CDC:
1. Untuk Meningkatkan Rasa
- Menambah rasa asin- Meningkatkan keseimbangan rasa dan dapat meningkatkan rasa manis dari makanan manis- Menyamarkan kepahitan dan rasa aneh, yang dapat dihasilkan dari pemrosesan makanan- Membuat beberapa jenis makanan olahan lebih enak
2. Untuk Menjaga Kesegaran
- Meningkatkan umur simpan- Membantu mencegah pertumbuhan bakteri dan agen penyebab penyakit lainnya
3. Untuk Meningkatkan Tekstur dan Penampilan
- Membuat produk tampak lebih tebal atau lebih penuh- Meningkatkan warna dan rona- Membantu mempertahankan kelembapan dalam produk daging olahan sebagai pertukaran untuk lemak jenuh- Menstabilkan tekstur, membuat roti mengembang dan keju saling menempel- Mencegah perubahan kimia yang tidak diinginkan pada bahan lain di banyak makanan yang dipanggang.
(*)